Pemkab Bone Bolango Santuni Keluarga 2 Siswa Korban Pohon Tumbang

:


Oleh MC Kabupaten Bone Bolango, Rabu, 6 September 2017 | 06:30 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 431


Bone Bolango, Infopublik - Pemerintah Kabupaten Bone Bolango turut berduka cita yang mendalam dan berbela sungkawa atas meninggalnya almarhum Moh Fazrin Bantali (8) dan almarhumah Widyawati Napu.

Dua siswa kelas 2 SDN 12 Kabila ini wafat lantaran tertimpa pohon beringin yang tumbang di halaman sekolahnya, Senin (4/9) pagi.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Bolango, Ishak Ntoma saat memberikan sambutan pemerintah daerah sekaligus melepas secara resmi jenazah almarhum Moh Fazrin Bantali di kediaman keluarganya di Desa Poowo Barat, Kecamatan Kabila dan almarhumah Widyawati Napu di rumah kediaman orang tuanya di Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Senin (4/9) siang.

Sekda Ishak Ntoma menuturkan sesungguhnya musibah yang menimpa kita tidak bisa tolak dan kadang-kadang juga tidak bisa kita duga kapan datangnya. Senantiasa maut itu akan hadir dan datang dalam 24 jam ditengah-tengah kita. Inilah sesuatu rahasia Allah SWT.

Tetapi kejadian pada hari ini tentunya memberikan pelajaran dan hikmah yang mendalam bagi kita semua, bahwa kejadian musibah tumbangnya pohon yang menimpa anakda kita almarhum Moh Fazrin Bantali dan almarhumah Widyawati Napu, itu sesungguhnya sudah menjadi takdir dari Allah SWT.

Oleh karena itu, Pemkab Bone Bolango dalam hal ini Bupati Hamim Pou telah memerintahkan seluruh kita, baik itu pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para kepala sekolah, termasuk masyarakat untuk selalu mewaspadai, mencermati, mengamati, memperhatikan, dan memeriksa setiap pohon yang ada di sekitar rumah, gedung, perkantoran yang ada ditengah-tengah kita. Sehingga kejadian seperti tadi tidak akan menimpa lagi keluarga kita di masa kini dan masa yang akan datang.

“Musibah bukan kita minta-minta dan juga kita tidak bisa duga kapan datangnya, tetapi musibah dapat kita dicegah jangan sampai menimpa kita seperti kejadian pohon tumbang tadi,” ujar Sekda Ishak Ntoma dan mengatakan pohon yang tumbang tersebut kalau dilihat dari kondisinya, pohonnya subur sekali, daunnya rindang, batangnya kekar, tetapi siapa yang menduga tidak ada angin, tidak ada hujan, tapi tiba-tiba tumbang.

Setelah diperiksa ternyata akarnya sudah lapuk. Tetapi sesungguhnya itu sudah menjadi takdir Allah SWT,  itu semua hanya penyebabnya.

Untuk itu, Sekda mengajak kepada jamaah perkabungan untuk sama-sama mendoakan dan memberikan dukungan moril kepada kedua keluarga yang mengalami musibah tersebut.

“Semoga kehadiran kita disini memberikan kekuatan lahir dan bathin kepada keluarga yang ditinggalkan,” imbau Sekda Ishak Ntoma.

Kita juga berikan dukungan dan dengan doa dan harapan semoga kedua anak tersebut meninggal dalam keadaan mati syahid. Kalau ada yang mati syahid, tentunya tempatnya tidak lain adalah surganya Allah SWT. Kita doakan kedua almarhum dan almarhumah mendapat tempat yang layak disisi Allah SWT, di tempat yang lebih baik.

Kita juga berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan lahir dan bathin untuk bisa mengatasi dan menjalani musibah ini. Siapapun kita kalau mengalami musibah seperti ini, itu pasti akan terpukul, apalagi anak-anak ini masih kelas 2 SD.

“Insya Allah mereka mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT, dan menjadi modal bagi orang tuanya dikemudian hari dimana Allah menjanjikan bahwa anak-anak atau siapapun yang mati syahid tempatnya adalah surga dan anak ini akan menunggu orang tuanya di depan surga nanti,” ucap Sekda Ishak Ntoma.

Sekali lagi kami atas nama pemerintah daerah menyampaikan duka yang sangat mendalam dan Insya Allah kami juga dari pemerintah daerah sedikitnya akan memberikan santunan duka masing-masing sebesar Rp5 juta kepada keluarga korban.

“Mudah-mudahan santunan duka ini bisa meringankan beban rasa duka mendalam dari keluarga,” tandas Sekda Ishak Ntoma. (MC Bone Bolango/Humas/Kadir)