Tim Balai Arkeologi Sumut Ekskavasi Munggu Situs Candi Pulau Sawah

Dharmasraya, Infopublik –  Tim  Balai Arkeologi  Sumatera Utara (Sumut) melakukan penggalian (ekskavasi) beberapa munggu di Kompleks Situs Candi Pulau Sawah Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya selama 15 hari, mulai 22 Agustus sampai 4 September 2017.

Tim ini terdiri delapan orang mencakup tiga orang staf balai, dua mahasiswa jurusan arkeologi Universitas Jambi (UNJA)  dan tiga orang peneliti, yaitu Reflita Wahyu Utomo, SS, Churmatin Nasoichah, S.Hum dan Stanov Purnawibowo, MA. Selain itu, tim ini juga didampingi oleh lima orang petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumbar, Riau dan Kepulauan Riau, yang dikordinir oleh Afriyondri.

Menurut ketua tim balai arkeologi Sumut, Reflita Wahyu Utomo, SS, salah satu daya tariknya meneliti situs Candi Pulau Sawah karena adanya potensi wisata sejarah/budaya yang cukup bagus di Dharmasraya. Selain itu, kepedulian Pemkab. Dharmasraya terhadap keberdaan benda-benda peninggalan bersejarah, juga menambah motivasi tim peneliti.

Keberadaan munggu-munggu di situs Pulau Sawah sudah tersiar sejak 1992, ketika dilakukan penggalian (ekskavasi arkeologi) di situs Candi Padangroco II.

Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan  penggalian beberapa munggu di situs Pulau Sawah. Dari hasil ekskavasi yang telah dilakukan tersebut, diketahui adanya beberapa bangunan candi dari bata, tetapi sudah dalam keadaan rusak. Mulai tahun 1995, dilakukan ekskavasi secara rutin di beberapa munggu di situs Pulau Sawah, khususnya munggu I dan II. Terakhir kegiatan penggalian dilakukan pada 2012, yang difokuskan pada Munggu XI.

Dari belasan munggu (struktur) yang diperkirakan terdapat di kawasan Pulau Sawah, baru tiga Munggu yang telah diekskavasi dan dua dua di antaranya telah dilakukan pemugaran, yaitu Candi I dan Candi II.

Pada kesempatan lain, salah seorang anggota tim Muhadi menjelaskan, proses penggalian situs ini akan berlangsung selama 15 hari, terhitung sejak 22 Agustus dan akan berakhir pada 4 September mendatang. Sampai saat ini, setidaknya ditemukan 15 bakal munggu yang tersebar di kompleks situs candi Pulau Sawah, namun yang sudah dinyatakan positif munggu sebanyak 13 buah.

Kegiatan Ekskavasi Munggu Pulau Sawah melalui beberapa tahapan, mulai dari survei permukaan, pembuatan datum point (DP), pembersihan lahan, pemetaan, lay out, pembuatan grid, penetapan kotak gali, dan dilanjutkan dengan penggalian kotak‐kotak galian.

Muhadi menambahkan, tugas tim balai arkeologi hanya menemukan benda-benda peninggalan bersejarah dan memberikan rekomendasi tindakan kepada instansi terkait. Sedangkan untuk melakukan pemugaran dan perawatan, menjadi tugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), katanya sambil tersenyum kepada Afriyondri.

Pada sesi lain, Kabid Kebudayaan Elfi Jasri, S.Pd, MM di lokasi Selasa (29/8) menjelaskan, ada bebrapa kegiatan yang dilaksanakan tim Balai Arkeologi Sumut dalam bulan ini di Dharmasraya, antara lain kegiatan ekskavasi (penggalian) munggu pada situs Candi Pulau Sawah dari 22 Agustus sampai 4 September 2017, Sosialisasi Arkeologi bagi kelompok KIR SMA Dharmasraya hari ini, Selasa (29/8) dan rapat koordinasi pengembangan arkeologi Dharmasraya di ruang pertemuan Bapppeda Kabupaten Dharmasraya pada Rabu (30/8) mendatang.

Sementara itu, Kepala Dinas Budparpora Kabupaten Dharmasraya, Sutan Hendri, S.Ikom. menyambut baik kehadiran tim balai arkeologi Sumut di Dharmasraya. Ia berharap, semoga dengan adanya kegiatan tersebut dapat menjadikan candi Pulau Sawah sebagai destinasi wisata sejarah, nantinya.

(Mc.Dharmasraya/Eyv).