:
Oleh MC Kota Batam, Selasa, 29 Agustus 2017 | 14:06 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 349
Batam, InfoPublik-Dinas Perumahan Rakyat, Pemukiman, dan Pertamanan (Disperkimtan) Kota Batam mengajukan pembangunan tiga twin blok rumah susun (rusun) ke Kementerian untuk 2018.
Dua twin blok berada di kawasan Batamindo, satu lagi berada di kawasan Putra Jaya.
Kepala Disperkimtan, Herman Rozie memperkirakan total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tiga twin blok rusun lebih kurang Rp 36 miliar. Dengan rincian anggaran satu twin blok menelan dana Rp 12 miliar.
"Sudah kita ajukan dari tahun lalu untuk pembangunannya. Infonya sudah jadi prioritas di kementerian," ujar Herman, Senin (28/8).
Dikatakan pembangunan rusun tersebut, untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Batam. Walaupun tak dipungkiri Herman, masih ada sejumlah kamar di rusun yang kosong saat ini.
"Ada sekitar 400 kamar. Memang tak mudah meyakinkan masyarakat. Ini terkait pola pikir saja," kata dia.
Herman melanjutkan, saat ini Pemerintah Kota Batam memiliki sejumlah rusun yang tersebar di beberapa tempat.
"Ada tujuh titik rusun yang dibangun Pemko. Diantaranya ada di Tembesi, Sekupang, Batamindo, Putra Jaya," ujar Herman.
Diapun meyakinkan, kalau tarif rusun saat ini tidak mengalami kenaikan. Tetap berkisar Rp 195 ribu hingga Rp 240 ribu per bulan. Tarif itu dinilai tergolong masih rendah se Indonesia untuk kota-kota besar.
"Di tempat lain ada yang sampai Rp 500 ribu per bulan. Kita di Batam rata-rata Rp 240 ribu. Paling rendah Rp 195 ribu," kata dia.
Salah satu pertimbangan tarif tidak dinaikkan, kata Herman, lantaran situasi ekonomi Batam yang sedang tidak baik.
"Kenapa tak naik? Di tengah situasi saat ini, tak etis kalau dinaikkan tarifnya. Apalagi rusun inikan sebenarnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah," ujar Herman.(MC.Kota Batam/TB/Eyv)
