Kinerja Saber Pungli Jatim Peringkat Dua Nasional Setelah Jawa Barat

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Kamis, 24 Agustus 2017 | 18:28 WIB - Redaktur: Tobari - 606


Surabaya, InfoPublik - Jawa Timur menduduki peringkat kedua setelah Jawa Barat, dalam hal pengungkapan Pungutan Liar (Pungli) oleh Tim Satgas. Sampai dengan 22 Agustus 2017, Tim Saber Pungli Jatim berhasil mengungkap 89 kasus, dengan 175 tersangka.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, selaku Ketua Tim Saber Pungli Jatim, menilai pengungkapan kasus ini adalah prestasi atas kinerja Tim Saber Pungli. Selain itu, juga karena jumlah penduduk di Jatim yang cukup besar, sehingga masalah juga besar.

"Di samping proaktif, masyarakat juga memberikan bantuan. Menurut saya ini sebagai prestasi dari Tim Saber Pungli yang sudah mencoba untuk berbuat sesuai dengan perintah Presiden," jelasnya, Kamis (24/8).

Pemprov Jatim bahkan memberikan anggaran khusus bagi Tim Saber Pungli ini. Anggaran tersebut, tambah Wagub, pada dasarnya lebih pada pencegahan, pengawasan dan pembinaan.

"Kita inginya berkurang terus kasus kasus seperti ini. Makanya ini jadi pelajaran. Tadi sudah saya sebut, pelatihan untuk Kepala Desa, Kepala Sekolah sudah, Sekdes sudah, tinggal implementasi dilapangan, tergantung masing masing," paparnya.

Wakil Ketua I Satgas Saber Pungli Pusat Irjen Kementerian Dalam Negeri Sri Wahyuningsih menjelaskan, selain Jawa Timur, beberapa propinsi yang berhasil mengungkap kasus pungli adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.

"Kasusnya adalah pelayanan publik, antara lain perijinan perijinan, Dana Desa, kemudian Bidang Pendidikan, Dana BOS, dan pungutan pungutan yang lain," ujarnya.

Dikatakannya, lembaga atau instansi yang paling banyak pengungkapan kasus pungli, yakni Kementerian Pendidikan, dimana masih seringnya dikeluhkan orang tua atas pungutan pungutan yang tidak jelas. Kementerian Agraria, dimana banyaknya retribusi diluar ketentuan, dan lain lain.

"Intinya kan pungutan liar itu semakin berkurang, boleh dibilang hilang sama sekali, itu harapan terakhir, walaupun itu tidak instan ya, harus bertahap, tabap demi tahap," kata Sri. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-afr/toeb)