Warga Dua Desa di Sumenep Diterpa Krisis Air Bersih

:


Oleh MC Kabupaten Sumenep, Kamis, 24 Agustus 2017 | 16:28 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 322


Sumenep, Infopublik - Warga dua desa di Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diterpa krisis air bersih. Itu terjadi akibat pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sumenep menuju dua desa tersebut mengalami kebocoran.

Akibatnya, warga Desa Pinggirpapas dan Karanganyar terpaksa mengambil air bersih dari bocoran pipa utama milik PDAM Sumenep. Mereka pun rela antre meskipun menunggu lama hingga berjam-jam. Sebab, sudah lima hari aliran air bersih mati.

Saed (39), salah seorang warga Desa Pinggirpapas mengatakan, krisis air ini sudah berlangsung sekitar sepekan terakhir. Karena air PDAM yang mengalir ke rumah warga mati.

"Kenapa air mati kok dibiarkan. Ini sudah lima hari. Kemana PDAM Sumenep?," tukasnya, Kamis (25/8).

Ia mengaku untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga terpaksa mengambil air dari bocoran pipa utama milik PDAM.

"Setiap pagi selama hampir sepekan ini antre dibocoran pipa itu demi mendapat air bersih. Mau gimana lagi. Kalau diam saja, ya gak ada air bersih yang digunakan untuk wudhu, mandi, memasak dan minum," paparnya.

Ia meminta manajemen PDAM yang merupakan salah satu BUMD Kabupaten Sumenep segera memperbaiki. Karena kejadian ini bukan yang pertama kali, namun tahun kemarin juga terjadi.
"Jangan hanya bayaran yang ditekan, pelayanan kepada masyarakat juga lebih dioptimalkan lagi," pintanya.

Sementara itu, Direktur PDAM Sumenep, Sih Purwadianto membenarkan hal itu. Bahkan, dirinya telah berkomunikasi dengan Forkopimka Kecamatan Kalianget serta kepala desa terdampak.

"Iya benar, air di Desa Pinggirpapas dan Karanganyar mati. Itu karena ada saluran pipa yang bocor di Kecamatan Saronggi. Saat ini dalam tahap perbaikan," katanya.

Ia mengungkapkan, perbaikan tersebut membutuhkan waktu yang agak lama, karena tingkat kerusakannya tergolong tinggi. Selain harus izin kepada pemerintah pusat karena jalan nasional, juga diakibatkan ada cor yang diatas pipa.

Salah satu faktor kerusakan itu akibat adanya pelebaran jalan, sehingga pipa yang terpendam dengan kedalaman sekitar 3 meter pecah akibat tidak kuat menahan tonase muatan kendaraan yang sering melintas di jalur tersebut. "Sekitar 80 hingga 100 meter yang rusak," ujarnya.

Saat ini kata Purwadianto perbaikan terus dilakukan. Jika tidak ada halangan besok perbaikan selesai, karena hari ini direncanakan memulai pemasangan pipa baru.

"Perbaikan dilakukan siang dan malam. Jika pemasangan pipa selesai hari ini besok sudah normal kembali. Doakan semoga perbaikan berjalan lancar," pungkassnya. (Nita/Esha/Fer)