Bangun Bronjong Untuk Menahan Longsoran Tanah

:


Oleh MC Kabupaten Sumenep, Sabtu, 19 Agustus 2017 | 20:40 WIB - Redaktur: Tobari - 315


Sumenep, InfoPublik -  Desa Ketawang Karay Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, memanfaatkan Dana Desa (DD) untuk pembangunan bronjong di Dusun Sobuk, Desa Ketawang Karay. Pembangunan bronjong dilakukan guna menahan longsoran tanah di bahu jalan desa setempat.

Kepala Desa Ketawang Karay, Hairuddin, mengatakan, pembangunan bronjong untuk penahan tanah jalan Desa itu dilakukan atas permintaan masyarakat dalam musyawarah Desa. Itu dilakukan supaya kondisi tanah di lokasi pembangunan bronjong tidak semakin rusak, akibat tanahnya terjadi longsor sewaktu-waktu.

“Masyarakat ingin jalan Desa di Dusun Sobuk ada bronjong untuk menahan tepi jalan, karena saat ini tanah di lokasi itu sering longsor, sehingga masyarakat khawatir longsoran tanah semakin parah,” kata Hairudin, Sabtu (19/8).

Hairudin mengatakan, pembangunan bronjong untuk menahan bahu jalan Desa sangat penting, karena jalan itu merupakan jalan Desa yang menghubungkan aktivitas masyarakat di 3 dusun, yakni Dusun Angsanah, Mandala, dan Dusun Sobuk.

Sehingga apabila longsoran tanah di akses jalan tersebut semakin parah, mengkibatkan jalan desa terputus, yang pada gilirannya bisa mengganggu aktivitas masyarakat, karena tidak bisa melewati jalan itu.

”Jalan desa itu yang menghubungkan masyarakat di 3 dusun, sehingga kami harus mengantisasi supaya longsor bahu jalan tidak semakin parah. Alhamdulilh pembangunan bronjong sudah selesai,” tegas Hairudin.

Hairudin mengungkapkan, pembangunan bronjong itu murni menggunakan Dana Desa (DD) tahun 2017 sebesar Rp199.253.800. dengan volume panjang 24 meter dan lebar 6 meter.

“Semoga dengan pembangunan bronjong di Dusun Sobuk RT 20 RW 10 memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Ketawang Karay di 3 dusun itu dengan jumlah penduduk sebanyak 3.000 jiwa,”tambahnya.

 Sementara salah seorang tokoh masyasarakat desa setempat, Zaini menambahkan, pihaknya menyambut baik pembangunan bronjong itu demi akses jalan Desa, agar tidak rusak dan memutus sarana transportasi masyarakat di 3 dusun.

”Pembangunan bronjong itu memang benar-benar kebutuhan masyarakat untuk akses jalan, sehingga masyarakat tidak perlu merasa was-was dengan ancaman longsor  di bahu jalan Desa itu,” tambahnya. ( Yasik/Esha/Fer/toeb)