Panglima TNI : Indonesia lebih kasih sayang keberagaman

:


Oleh Yudi Rahmat, Jumat, 18 Agustus 2017 | 09:30 WIB - Redaktur: Juli - 594


Jakarta, InfoPublik -  Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan dengan Indonesia yang lebih kasih sayang dalam keberagaman, semakin saling mengasihi dan menyayangi dalam ikatan yang sangat baik  akan menjadi landasan yang kokoh sekaligus menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan di antara seluruh warga bangsa Indonesia. 

“Persatuan dan kesatuan dalam keberagaman merupakan sesuatu yang sangat indah dan kaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia,” ujar Gatot pada acara Doa Bersama  171717 dan Muroja’ah yang diikuti oleh 8500 orang, terdiri dari Prajurit dan PNS TNI serta masyarakat umum, bertempat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis Sore (17/8).

Doa Bersama Anak Bangsa dilaksanakan secara serentak pada Tanggal 17 Agustus Pukul 17.00 Tahun 2017 di seluruh penjuru tanah air, adalah guna meneguhkan sikap bersama sekaligus menggelorakan semangatuntuk Indonesia yang lebih kasih sayang.

"Melalui doa tulus ikhlas, apapun agama yang kita anut, kita bersama memohon ridho Tuhan Yang Maha Esa untuk terwujudnya Indonesia yang lebih kasih sayang, karena rahmat Tuhan yang tiada tara dan terus mengalir ke semua umat-Nya, merupakan rahmat, rahman dan rahim kepada segenap hamba-Nya. Kita berdoa memohon untuk selalu dianugerahi kekuatan, kesabaran, ketekunan dan kasih sayang guna mewujudkan Indonesia yang mandiri, berdaulat, berkepribadian serta adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI mengatakan bahwa memaknai kemerdekaan yang telah kita nikmati bersama selama 72 tahun hingga hari ini, selayaknyalah kita bersyukur. Bukan hanya karena telah dikaruniai kemerdekaan, tetapi juga karena kita dilahirkan sebagai bangsa patriot petarung dan sekaligus sebagai bangsa pemenang. “Atas karunia inilah kita bersyukur, sekalipun kemerdekaan itu harus dicapai melalui perjuangan darah dan nyawa segenap anak bangsa,” ucapnya.

Menurut Gatot,  melalui perjuangan anak bangsa yang percaya kepada kemampuan sendiri, seraya menggelorakan semangat gotong royong, sehingga memunculkan energi sosial yang mengobarkan tekad merdeka atau mati.

“Energi sosial tersebut bisa muncul karena mobilisasi kekuatan umat, santri, dan pemuda serta segenap komponen bangsa oleh para Tokoh Agama, Ulama, Kyai, Habaib, Pendeta, Pastor, Pinandita, Biksu dan Tokoh Nasionalis,” ungkapnya.

Dia mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia direbut atas dorongan keinginan luhur segenap bangsa Indonesia, disertai pengorbanan harta, jiwa dan raga para Syuhada Pahlawan Kusuma Bangsa, karenanya kita juga wajib mendoakan agar Allah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada para Pahlawan Kusuma Bangsa yang telah rela berkorban demi Ibu Pertiwi, berjasa besar dalam meneguhkan kedaulatan negeri.

"Sebagai generasi penerus penikmat kemerdekaan, marilah sama-sama memohon kepada Allah yang maha pencerah agar menerangi kita dengan cahaya ilmu dan kearifan, pandai merawat kemerdekaan, diberikan kekuatan untuk terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjaga Pancasila, merawat dan memperkokoh ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, serta menggelorakan tradisi semangat gotong royong."imbuhnya.

Doa Bersama dilaksanakan di beberapa tempat, antara lain di Plaza Mabes TNI dipimpin oleh Habib Nabil Fuad Al-Musawwa, Agama Kristen Protestan dipimpin Pdt. Dr. Henrite Hutabarat Lebang dan Khatolik dipimpin Pastor Rofinus Neto Wuli Pr.,S.Fhil di Gedung Serba Guna (GSG) Suharnoko Harbani Mabes TNI AU, Agama Hindu di Pura Adesaka Dharma Mabes TNI AL dipimpin oleh Pinandita I Made Yadnya, dan untuk agama Buddha di Gedung Balai Wartawan Puspen TNI Cilangkap dipimpin MPU Suhadi Sandjaya.