Semangat Pantang Menyerah Menjadi Keberhasilan Kemkominfo Dapatkan Filing Satelit

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 17 Agustus 2017 | 23:05 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 374


Jakarta, InfoPublik - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan semangat pantang menyerah menjadi keberhasilan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam perjuangan mendapatkan Filing Satelit Palapa sekaligus hadiah HUT ke-72 RI. Keberhasilan itu ditandai dengan adanya persetujuan International Telecomunication Union (ITU) atas filing satelit Palapa PAC-C146E dan Palapa PAC-KU146E.

Menurutnya keberhasilan ini merupakan ikhtiar Bangsa Indonesia  mengisi dan memaknai proklamasi Kemerdekaan RI melalui sektor komunikasi dan informatika, salah satu karya aparatur sipil Kementerian Komunikasi dan Informatika. “Liku-liku perjuangan menyelamatkan filing satelit tersebut bukan semata-mata kisah operasi yang business as usual,” kata Rudiantara dalam sambutannya yang dibacakan Direktur Jenderal Sarana Diseminasi Perangkat Pos dan Informatika Ismail MT pada Upacara Peringatan HUT ke-72 Republik Indonesia di Lapangan Anantakupa, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (17/8).

Menurut Menteri Rudiantara, datangnya email dari ITU yang berisi persetujuan atas proposal Indonesia untuk perpanjangan masa suspense Palapa PAC-C146E dan Palapa PAC-KU146E dengan frekuensi masing-masing 6665-6723 MHz dan 12523-12679 MHz.

Rudiantara mencatat beberapa poin yang bisa dipetik sebagai inspirasi. Pertama, semangat pantang menyerah. Kedua, ditempuhnya pendekatan alternatif karena pendekatan personal memiliki poin lebih terutama untuk menunjukkan itikad, kejujuran, dan keyakinan kita terhadap apa yang diperjuangkan. Adapun ketiga, berorientasi kepada kepentingan nasional.

"Bahkan direktur ITU sendiri memahami urgensi satelit bagi bangsa Indonesia dan mengghargai strategi serta pembangunan. Dan keempat, kerja bersama filing satelit ini memang dimiliki oleh swasta, namun kehilangannya akan juga berarti kerugian besar bagi bangsa,” jelasnya.

Menurutnya hubungan antara kemerdekaan dengan etos kerja bukan tema yang sama sekali baru. Mengutip Sutan Sjahrir, salah satu pejuang proklamasi kemerdekaan, ia menyebutkan kemerdekaan nasional adalah bukan pencapaian akhir. "Tapi rakyat yang bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya,” katanya seraya menegaskan kemerdekaan sebenarnya adalah tentang perayaan karya nyata.

Selaras dengan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-72 tahun 2017 bertema Indonesia Kerja Bersama, Dirjen Ismail sebagai inspektur upacara mendorong kerja bersama sebagaimana budaya gotong-royong yang telah tumbuh berabad lamanya di bumi Indonesia. “Sebagai Aparatur Sipil Negara, kita wajib berbangga karena karya kita memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan bangsa. Karya kita harus berwujud dukungan penuh dan semangat bekerja sama dengan siapa saja yang bercita-cita memajukan bangsa dan seluruh rakyat Indonesia," katanya

Dalam keseharian ia mnyontohkan kegigihan dalam bekerja, contohnya yang berasal dari lingkungan Kominfo sendiri, yang memiliki kreativitas dalam mencapai tujuan, terus semangat selalu bertekun dan pantang menyerah. “Yang tak kalah penting adalah mengorientasikan hasilnya untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa, bukan sekedar kepentingan personal atau kelompok-kelompok kecil saja, seperti pesan bung Hata Jatuh bangunnya Negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanayalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta,” ujar Ismail.

Dalam peringatan HUT RI ke -72 ini diberikan piagam tanda kehormatan Presiden Republik Indonesia dengan menganugerahkan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya 30 Tahun, 20 Tahun dan 10 Tahun untuk pegawai Kominfo yang telah mengabdi selama 30 tahun, 20 tahun dan 10 tahun. Penyematan pin dilakukan langsung oleh inspektur upacara.

Di akhir pidato, Dirjen Ismail menutup refleksi kemerdekaan dengan mengajak seluruh peserta upacara untuk meneriakkan “DIRGAHAYU NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. MERDEKA!”.