Sidoarjo Raih Penghargaan Kota Layak Anak Tingkat Madya

:


Oleh MC Kabupaten Sidoarjo, Minggu, 23 Juli 2017 | 15:42 WIB - Redaktur: Tobari - 536


Sidoarjo, InfoPublik - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise memberikan anugerah Kota Layak Anak 2017 kepada 126 Kabupaten/Kota se-Indonesia, termasuk kabupaten Sidoarjo menerima penghargaan Kota Layak Anak kategori tingkat Madya.

Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH, M. Hum, Sabtu (22/7), di  Co-Ex Mal SKA di Kota Pekanbaru, Riau. Selain mendapat penghargaan Kota Layak Anak Kategori Madya, Kabupaten Sidoarjo juga dianugerahi Penghargaan Cakupan Akta Gratis Kelahiran Anak 2017.

Menteri Yohana mengapresiasi Pemerintah Kab/Kota yang dinobatkan sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak 2017 ini. Anugerah diberikan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, yang dipusatkan di Kota Pekanbaru, Riau.

Peran kepala daerah dari mulai Gubernur hingga Bupati/Walikota menjadikan kawasannya ramah anak sangat penting untuk mewujudkan sebuah daerah menjadi Kota Layak Anak.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengapresiasi jajarannya yang sudah berhasil melakukan koordinasi antar OPD untuk mewujudkan Sidoarjo menjadi Kota Layak Anak 2017.

“Instansi yang berperan tidak hanya satu saja, ada Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, BPMPKB, Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil dan juga Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup saja, tapi semuanya telah bekerja sama dengan baik dan berusaha memenuhi standar indikator Kota Layak Anak yang sudah ditentukan oleh Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak,” kata Bupati Saiful Ilah.

Saiful Ilah mengatakan Sidoarjo sudah keempat kalinya meraih penghargaan Kota Layak Anak, sebelumnya tahun 2012 dan 2013 Sidoarjo menerima dengan kategori Pratama kemudian 2015 dan 2017 sekarang ini Sidoarjo menerima dengan kategori Madya.

Bupati Sidoarjo mentargetkan kategori penghargaan Kota Layak Anak yang diterima kabupaten Sidoarjo harus mengalami peningakatan, tahun 2017 ini menerima kategori Madya, tahun depan ditargetkan naik satu tingkat lagi yaitu kategori Nindya dan selanjutnya Sidoarjo bisa meraih kategori tertinggi yakni kategori Utama. 

Pada Konferensi Internasional Kota Layak Anak (KLA) se–Asia Pasifik di Solo, sejumlah organisasi dan masyarakat peduli anak, membahas indikator kota layak anak. Indikator tersebut akan dijadikan bahan rekomendasi bagi kab/kota yang akan mendeklarasikn sebagai Kota Layak Anak secara nasional.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait  mengungkapkan, ke-10 indikator tersebut antara lain,  akses pendidikan, kesehatan, sosial budaya, hak sipil, hak partisipasi, perlindungan khusus, perlindungan eksploitasi zat adiktif, akses infrastruktur, teknologi komunikasi, dan hak rekreasi.

Sidoarjo dinilai mampu memenuhi kesepuluh indokator tersebut, Tim penilai KLA dari pusat telah turun ke lapangan pada pengujung Mei lalu untuk melihat upaya pemkab Sidoarjo dalam memberikan hak dan perlindungan terhadap anak.

Beberapa tempat yang dikunjungi, antara lain, Puskesmas Waru dan Taman. Tak ketinggalan SMPN 4 Sidoarjo sebagai lembaga penyelenggara pendidikan inklusi. Selain itu, tim penilai juga bersua dengan anggota Forum Anak Sidoarjo (FAS).

Ada enam klaster yang dinilai tim, yakni klaster kelembagaan, klaster hak sipil dan kebebasan, klaster pengasuhan keluarga dan alternatif, klaster kesehatan, klaster pendidikan, serta klaster perlindungan khusus.

Taufik Uwaidha, pimpinan tim evaluasi KLA, menyatakan bahwa klaster kelembagaan, hak sipil dan kebebasan, kesehatan, serta pendidikan di Sidoarjo sudah berjalan dengan baik.

Salah satu indikatornya adalah pelayanan akta kelahiran yang telah optimal. Pelayanan RSUD dan dinas kependudukan dan catatan sipil (dispendukcapil) pun terkoneksi dengan baik.

Klaster kesehatan pelayanan puskesmas dan rumah sakit juga sudah optimal. Sidoarjo memiliki sekolah inklusi di semua jenjang pendidikan. ”Nilai empat klaster itu cukup baik,” jelasnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana (PMD P3A KB) Sidoarjo Ali Imron menegaskan Pemkab membuat banyak terobosan untuk mempertahankan predikat kota layak anak.

Misalnya, dalam klaster hak sipil dan kebebasan. Pemkab sudah memberikan pelayanan prima seperti pelayanan akta lahir langsung jadi dan pemberian kartu perpustakaan kepada anak-anak.

Selain itu, pemkab melibatkan Forum Anak Sidoarjo (FAS) dalam kegiatan-kegiatan pembangunan. ”Dalam musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan, Red), FAS kami libatkan,” ungkapnya.

Di klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, lanjut Ali, Sidoarjo kini mempunyai banyak ruang bermain bagi anak. Taman-taman dibangun serta ada di setiap kecamatan. Di setiap puskesmas, kini juga dikembangkan pojok baca dan tempat bermain anak.

Pemkab pun memiliki program yang bertujuan menaikkan minat baca seperti kegiatan literasi. Gerakan itu bermanfaat untuk menggairahkan minat baca di kalangan anak-anak.

Meski begitu, Ali mengakui, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Misalnya, tingginya angka pernikahan dini dan kecelakaan pada anak-anak. Sebagai antisipasi, pihaknya rutin menggelar sosialisasi tentang pernikahan dini. Acara tersebut menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) Sidoarjo.

Sementara itu, lanjut dia, untuk mengurangi kecelakaan, bersama Polresta Sidoarjo, pihaknya menggeber program save our student atau SOS. (ir/kominfo/toeb).