Bom Meledak Disamping SMK N Rambah Samo

:


Oleh Prov. Riau, Jumat, 21 Juli 2017 | 08:13 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 442


Rokan Hulu, InfoPublik-Wakil Komandan Korps (Wadankorps) Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, Marskal pertama Yudi Bustami mengakui kejadian ledakan yang terjadi di belakang SMK N 1 DU SKPA, Desa Rambah Utama, Kecamatan Rambah Samo, murni kelalaian pasukannya (Human Error).

Kejadian tersebut memakan korban jiwa yakni, Wanda yang ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara lima korban lainnya, Reni Cahyati, Gianto (28), Heru (26), Yugi Wiharjo (60) dan Dedek (20) alami luka-luka, saat ini masih dalam perawatan di RSUD Pasir Pengaraian dan RS Surya Insani Pasir Pengaraian.

Wadankorps Paskhas, Marskal Pertama Yudi Bustami menyampaikan, kejadian ledakan yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, pasca latihan serangan fajar yang dilaksanakan Korps Paskhas di lokasi yang tidak jauh dari pusat latihan perang Trisula Perkasa tahun 2017 di Bandara Tuanku Tambusai.

"Musibah ini terjadi setelah latihan serangan fajar.  Rencana dilakukan penyisiran dan pembersihan di lokasi, tapi ledakan sudah terjadi," jelasnya.

Ia mengakui kejadian tersebut murni kelalaian pasukannya (Human Error). Bahan peledak tersebut jenis Tri Nitro Natrium (TNT) memiliki pemantik berbentuk detonator.

"Ledakan terjadi setelah latihan serangan fajar yang merupakan rangkaian dari latihan puncak Trisula Perkasa tahun 2017 yang dipusatkan di Bandara Tuanku Tambusai Rambah Samo," kata Yudi Bustami yang juga menjabat Direktur Latihan Trisula Perkasa 2017 didampingi Kapolres Rohul, AKBP Yusuf Rahmanto dan Camat Rambah Samo, Zulbahri di aula kantor camat.

Yudi menerangkan kronologis kejadian itu, berawal saat Fahmi yang mendapat bahan peledak yang mirif seperti batrai usang di lokasi latihan. Sesampainya di rumah bahan peledak itu diletak di teras rumahnya.

"Korban Wanda memegang bahan peledak tersebut. Sempat dilarang oleh pak Ujud merupakan mertua Fahmi, tapi Wanda tetap memegang dan mencoba menyatukan pemantik bahan peledak. Seketika itu, tanpa sengaja bahan peledak itu meledak," terangnya.

Yudi berjanji, pihaknya akan bertanggung jawab maksimal atas insiden yang baru pertama terjadi tersebut. Pihaknya akan menanggung semua biaya pengobatan korban. Sedangkan prajurit yang terbukti bersalah, karena lalai dalam bertugas akan ditindak sesuai aturan yang berlaku di militer.(MC Riau/sal/eyv)