Pemuda ASEAN Didorong Aktif Berantas Bahaya Radikalisme

:


Oleh Astra Desita, Kamis, 20 Juli 2017 | 15:48 WIB - Redaktur: Juli - 382


Jakarta, InfoPublik - Bahaya radikalisme yang sekarang ini banyak menyerang pemuda menjadi salah satu poin yang dibahas dalam pertemuan 10th ASEAN Ministerial Meeting on Youth dan The Sixth ASEAN Plus There Ministerial Meeting on Youth (AMMY X dan AMMY + 3).

Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi usai menggelar konfrensi pers hasil kesepakatan AMMY X dan AMMY + 3 di Merapi Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (20/7).

Menpora mengatakan bahwa paham radikalisme saat ini masuk ke dalam ruang pemuda, bukan hanya di Indonesia melainkan di negara ASEAN lainnya. Pertemuan ini salah satunya juga membahas masalah radikalisme.

"Tadi di salah satu poin, tepatnya poin ke tujuh berbicara mengenai radikalisme. Isinya, kami mendorong pemuda ASEAN berperan lebih aktif membantu dalam pemberantasan radikalisme, ektrimisme," ujarnya.

Selain itu pemuda ASEAN juga diminta aktif dalam pembangunan serta pengembangan pluralisme melalui inisiatif ASEAN seperti inisiatif ASCC mengenai budaya pencegahan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat ASEAN yang damai, tangguh, dan sejahtera terutama pemudanya.

"Saya kira toleransi beragama sangat penting, Indonesia memiliki keberagaman agama, suku, budaya yang mungkin bisa menjadi cermin bagi negara-negara lain. Saya yakin saat ini radikalisme dan terorisme menjadi ancaman besar di semua negara, dan ini yang harus kita waspadai. Hasil pertemuan ini juga nanti ditindak lanjuti dengan melakukan dialog antar agama di negara ASEAN," tambahnya.       

Dari hasil pertemuan ini, Menpora juga memastikan semua hasil kesepakatan ini nantinya akan terus ditindak lanjuti. Seperti masalah perkembangan kewirausahan pemuda, Singapura akan menjalin kerja sama dengan negara ASEAN.

"Singapura memiliki perkembangan wirausaha muda di bidang elektronik, Brunei Darussalam juga akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan dialog antar agama," ujarnya.