Gubernur Jatim : Kabupaten Kediri Sukses Lestarikan Budaya Panji

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Senin, 17 Juli 2017 | 11:17 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 195


Surabaya InfoPublik - Meriahnya pesta pembukaan Festival Panji Nasional 2017 yang digelar di Simpang Lima Gumul (SLG), Kabupaten Kediri Minggu (16/7) siang membuat kabupaten yang dikenal sebagai sentra penghasil tahu ini kebanjiraan pujian karena dipandang sukses melestarikan budaya Panji.

"Panji adalah budaya asli Indonesia, semoga Kabupaten Kediri bisa menjadi contoh daerah lain dalam mempelajari dan melestarikan budaya Panji yang mempunyai karakter sesuai budaya Indonesia," ungkap Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Jarianto. 
 
Festival yang berlangsung 16-22 Juli 2017 ini, menurutnya, untuk membagkitkan budaya Panji di masyarakat, bukan hanya Jatim tetapi nusantara secara umum. "Tema Panji Merajut Keharmonisan Nusantara sangat tepat karena Panji adalah budaya asli Jatim yang tersebar di seluruh Nusantara bahkan hingga kawasan Asia Tenggara," katanya.
 
Tujuannya, mengangkat dan mempopulerkan cerita budaya Panji, sebagai langkah awal memperkenalkan budaya Panji. Selain itu mengajak masyarakat agar mengenal budaya Panji, dan memperkenalkannya sehingga bisa menarik minat wisatawan berkunjung.

Kepala UPT Laboratorium Pendidikan dan Pelatihan (LPPK) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur, Efie Wijayanti, mengatakan Cerita Panji adalah karya sastra lisan asli Jawa Timur yang diperkirakan muncul sejak era keemasan Kediri (Daha) yang kemudian sangat populer pada zaman Majapahit, sehingga tumbuh dan berkembang ke seluruh Nusantara, bahkan sampai ke kawasan Melayu, Thailand, Laos dan Kamboja. 

Pusaka budaya yang telah menjadi arus utama kebudayaan (kesusastraan) di masa lalu itu belakangan ini “nyaris lenyapâ€Â tanpa jejak justru di tanah kelahirannya sendiri. Karena itulah Festival ini mengangkat tema Panji Merajut Keharmonisan Nusantara yang disajikan dalam bentuk Pawai dan Pergelaran berbagai kesenian berbasis Budaya Panji dari berbagai daerah di Indonesia, Pameran Karya Seni Kreatif yang Terinspirasi oleh Budaya Panji, Pameran Tematik Umbul-Umbul Panji Indonesiaâ€Â dan Seminar Nasional.

Dimulai dari pawai berbagai kesenian berbasis Panji seperti Kethek Ogleng, Reog Ponorogo, Turangga Yaksa, Reog Kendang, Jaranan Panji, Barongan Panji dan berbagai kesenian Panji dari Kota dan Kabupaten Kediri, serta acara pembukaan menampilkan pergelaran kolosal Panji Candrakirana dan parade tari hasil workshop Tari Panji Remaja se-kabupaten Kediri saat pembukaan Minggu Siang (16/7).

Hari berikutnya akan diselenggarakan, Pergelaran Topeng Malangan dan Kinanti Sekar Rahina (Jogjakarta), kemudian Dalang Jemblung dan Topeng Losari Cirebon Selasa (18/7), Ketoprak Panji Semirang dan Panji Gandrung ISBI Bandung Rabu (19/7), Wayang Topeng Jatiduwur Jombang, Panji Melayu dari Sumsel dan Janger Banyuwangi Kamis (20/7), Dramatari Anglingdarmo (Bojonegoro) dan Wayang Kulit Ki Enthus Jumat (21/7) dan dipungkasi Tari Seribu Barong (siang hari), Wayang Beber Pacitan dan Panji Inu Swargaloka – Jakarta Sabtu (22/7).

Seminar Nasional dilangsungkan hari Senin (17/7) pagi di ruang seminar SLG Lantai V dengan tema Cerita Panji sebagai Sumber Kreatif Penciptaan Karya Seniâ€Â dengan narasumber Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Prof Wardiman Djojonegoro dan Prof I Wayan Dibya (dalam konfirmasi).

Festival ini juga menjadi satu dengan Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri yang antara lain menampilkan Lomba Instalasi Panji dan Wong-wongan Sawah Minggu (16/7), Parade Musik Akustik Senin (17/7), Lomba Teater Panji Selas (18/7), Pemilihan Putera-Puteri Batik Kamis (20/7), Festival Nasional Layang-layang Sabtu (22/7).

Sedangkan aneka Pentas Kreativitas Seni akan berlangsung sepanjang festival 16-22 Juli.Selama seminggu juga diselenggarakan pameran Zona Kampung Panji dan Rumah Peradaban, Zona Pembangunan dan Investasi Kepariwisataan di areal lapangan SLG. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-hjr)