Swiss Akan Bantu Politeknik di Jember Buat Pabrik Mini Berstandar Internasional

:


Oleh Astra Desita, Jumat, 14 Juli 2017 | 08:53 WIB - Redaktur: Juli - 484


Jakarta, InfoPublik - Indonesia akan bekerja sama dengan Swiss untuk mendesain dan memproduksi pabrik mini untuk mengolah kopi dan cokelat yang memenuhi standar higienis internasional.

Kerja sama ini akan dilakukan melalui pembangunan science techno park (STP), yang merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo. Tujuan STP untuk menghasilkan pengusaha pemula berbasis teknologi. 

"Dalam rangka pembangunan STP supaya sukses, Indonesia akan berkolaborasi dengan negara-negara yang sudah mempunyai track record dalam pembangunan STP, misalkan dengan Lausen, Swedia, Jerman, Swiss, dan Taiwan dan negara-negara lain," kata Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti, Kemenristekdikti Patdono Suwignyo, usai membuka Seminar Internasional Dengan Tema How Science & Techno Parks Propel Innovation; Swiss and Indonesia Experience di Jakarta, Kamis (13/7).

Menurutnya, kerja sama yang diharapkan antara lain, pemula STP akan dimagangkan di Swiss, untuk menambahkan keterampilan. Kedua, salah satu operasi yang penting dalam STP adalah teknologi transfer dan inkubasi bisnis, untuk melahirkan pengusaha yang berbasis teknologi.

"Maka kita harapkan nanti akan ada supervisi dari Swiss, STP yang ada di Swiss untuk mensupervisi STP yang ada di kita," kata Patdono.

Ketiga, bagaimana mengelola STP dan caranya menarik industri untuk bisa masuk ke dalam STP maka penjajakan-penjajakan akan dilakukan. Selain kerja sama di bidang STP, juga akan menyepakati kerja sama bantuan di bidang revitalisasi Politeknik. 

"Yang kita tunjuk adalah Politeknik di Jember, yang fokusnya adalah di bidang Food and Agriculture. Kita di bidang food processing masih lemah, mungkin dalam menanam buah kita sudah bagus, tapi bagaimana memprosesnya masih sangat ketinggalan. Untuk itu kita minta nanti pemerintah Swiss melalui Swiss kontak itu untuk mendesain dan memproduksi pabrik mini untuk mengolah kopi dan cokelat yang memenuhi standar higienis internasional," tuturnya.

Kemudian kata Patdono, Politeknik ini akan bekerja sama dengan STP kopi dan kakao yang ada di Jember. STP Jember sendiri sudah memiliki mini plan untuk menjual di seluruh Indonesia yang memproduksi dan memproses kopi dan cokelat untuk small and medium enterprise. "Tapi ini belum memenuhi standar higienis internasional. Maka kita minta pemerintah Swiss membantu kita," ujarnya.

Patdono menambahkan, nantinya akan ada ahli yang datang ke sini, orang dari Politeknik yaitu mungkin dosen STP itu akan kita kirim magang di pabrik mini di Swiss yang terkenal dalam mengolah kopi dan cokelat. "Di sana mereka belajar bagaimana merancang dan memproduksinya," katanya.

Selain itu akan dijajaki kemungkinan revitalisasi Politeknik. Ada Politeknik di Lausen untuk juga membantu poltek-poltek yang lain, tidak hanya di politeknik Jember, saat ini juga sedang merevitalisasi 12 Politeknik. "Masing-masing Politeknik itu kalau bisa dibantu oleh asing yang sudah punya pengalaman bagus, salah satunya itu Swiss ini," kata Patdono.