MTU Solusi Kembangkan Naker Konstruksi di Sulteng

:


Oleh H. Roy Setiawan, Rabu, 12 Juli 2017 | 07:29 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 455


Palu, InfoPublik - Masih belum meratanya penyebaran tenaga kerja konstruksi terampil dan bersertifikat di Indonesia membuat Kementerian PU dan PR meluncurkan program pinjam pakai MTU (Mobile Training Unit) atau unit pelatihan bergerak ke daerah, dan Sulawesi Tengah adalah satu diantaranya yang menerima.

Penandatanganan BAP pinjam pakai dan serah terima dilakukan oleh Dirjen Bina Konstruksi Yusid Toyib dan Gubernur Longki Djanggola pada Selasa (11/7), bertempat di Kantor PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah.

Dirjen Yusid Toyib dalam sambutannya, menegaskan pentingnya Sulteng memiliki tenaga kerja konstruksi yang terampil dan bersertifikat dalam menghadapi serbuan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia dan daerah pada khususnya.

“MTU untuk mengenalkan dan mengajarkan pola kerja efektif dan efisien pada tenaga kerja konstruksi,” jelas dirjen akan manfaat MTU untuk mengatasi keterbatasan lembaga pelatihan dan uji kompetensi naker konstruksi di daerah.

Berdasarkan rencana strategis 2015-2019, diharap akan dicetak 750 ribu naker konstruksi bersertifikat atau meningkat 11 kali dibanding target 2010-2014, sebanyak 70 ribu naker bersertifikat.

“Bayangkan dari 6 juta tenaga kerja (konstruksi) baru sekitar 600 ribu yang punya sertifikat,” ungkapnya menyoal sedikitnya naker bersertifikat.

Atas dipinjam pakainya satu unit MTU dari kementerian, Gubernur Longki Djanggola berharap bisa memaksimalkan jajaran Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang dalam hal fasilitasi pelatihan naker yang menjangkau tiap kabupaten di Sulteng.

“Saya harap mobil ini tidak menganggur di Palu,” pesannya agar MTU benar-benar diberdayakan.

Lebih lanjut gubernur katakan bahwa Ia telah menyetujui proposal pembangunan pusat pelatihan tenaga konstruksi di Sulteng yang menyedot biaya sekitar 6 miliar, sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 2 tahun 2017 yang mengamanatkan daerah menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi dan sistem informasi jasa konstruksi.

“Siapa tahu tahun depan pak dirjen berkenan menyediakan fisiknya, jadi provinsi cukup perencanaan saja,” gurau gubernur ke dirjen yang disambut aplaus para undangan.

Sementara itu, Kadis Bina Marga Syaifullah Djafar dalam laporannya mengatakan MTU tersebut sudah lebih dulu beroperasi baru diserah terimakan kemudian.

“Kami sudah mengunjungi sembilan kabupaten dan sampai saat ini sudah 330 tenaga kerja yang dilatih, rencana minggu depan giliran Kabupaten Poso dan Parigi Moutong,” lapornya.

Setelah proses serah terima, Dirjen Yusid, Gubernur Longki, Kadis Syaifullah dan rombongan langsung meninjau fasilitas dan kegiatan MTU di halaman kantor bina marga Sulteng.