Hadapi Radikalisme Kedepankan Aktualisasi dan Pemurnian Ideologi

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 11 Juli 2017 | 14:28 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 744


Jakarta, InfoPublik -  Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu mengatakan strategi paling efektif dalam menghadapi pengaruh ideologi radikalisme adalah mengedepankan aktualisasi dan pemurnian ideologi yang berbasiskan filsafat.

Menurutnya, nilai-nilai yang terkandung dalam idealisme tidak akan pernah berubah sejak dulu, sekarang dan akan datang. "Oleh karena itu, konsep idealisme merupakan yang paling ampuh di dalam mencegah masuknya pengaruh-pengaruh radikalisme dan terorisme di kawasan," kata Menhan  saat memberikan kuliah umum di S Rajaratnam School International Studies (RSIS), Singapura,  Senin (10/7).

Dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Selasa(11/7),  Menhan dalam pandangannya tentang penanganan dan perkembangan ancaman nyata terorisme, khususnya ancaman ISIS, mengatakan perlu suatu format kerja sama keamanan yang konkret pada skala yang lebih luas dan komprehensif serta melibatkan negara-negara di kawasan. Dalam hal ini diperlukan bentuk-bentuk baru kolaborasi keamanan yang lebih luas dari yang sudah ada selama ini.

Sebagai contoh konkret, implementasi kerjasama trilateral yang mulai dilaksanakan antara Indonesia, Malaysia dan Filipina, yang bukan hanya untuk mengatasi perompakan dan penyaderaan di laut Sulu, tetapi juga mencegah berkembangnya kelompok radikal yang berafiliasi dengan ISIS di kawasan.

"Kunci utama dalam merespon terhadap berbagai bentuk tantangan dan ancaman keamanan non-tradisional di tataran internasional adalah sebuah format kerja sama kawasan melalui platform kerja sama keamanan yang dilakukan secara bilateral maupun internasional," jelas Menhan RI.

Menhan RI menjelaskan, tujuan dari mekanisme kerja sama tersebut adalah guna menyelesaikan setiap permasalahan dan tantangan bersama di kawasan serta guna mencegah konflik militer dan mencegah meluasnya konflik tersebut.

Menurutnya, ISIS telah membentuk organisasi di wilayah Asia Tenggara sebagai bagian dari wilayah ISIS Asia Timur. Setiap organisasi pasti memiliki tujuandan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk itu, negara-negara ASEAN harus selalu waspada dan mengambil langkah - langkah preventif dan koersif untuk mengantsipasi meluasnya operasi kelompok ISIS di Asia Tenggara ini.

Salah satu bentuk kerja sama yang Indonesia tawarkan guna menghadapi berkembangnya pengaruh ISIS di kawasan adalah memperkuat kerja sama intelijen antar negara-negara ASEAN serta berkolaborasi dengan aparat penegak hukum beserta kekuatan pertahanan atau militer.