Pendapatan Sektor BPHTB Pemkot Batam Naik Tajam

:


Oleh MC Kota Batam, Rabu, 21 Juni 2017 | 12:09 WIB - Redaktur: Tobari - 580


Batam, InfoPublik - Pendapatan Pemkot Batam dari sektor Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) naik tajam, hal tersebut terjadi karena adanya SOP baru dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam bidang pelayanan sekaligus dampak kerjasama dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Batam.

"Berkas pengurusan sekarang sudah sampai seratus dalam sehari, dimana 50% berkas lama dan 50% yang baru, jadi pemasukan ke kita mencapai Rp1 miliar sehari," ujar Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Batam Raja Azmansyah, ketika diwawancarai di kantornya, Senin (19/6).

Dia mengatakan, terhitung pada tanggal 16 Juni 2017 capaian pendapatan BPHTB berada diangka 21,92% atau sebesar Rp75,08 miliar dari target Rp342 miliar. Peningkatan terlihat jelas dari data laporan dua minggu terkahir yang tercatat sebesar Rp67,4 miliar.

"Dengan angka tersebut semua sudah terlihat membaik, geliat ini karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti kemudahan pelayanan di BPN semenjak keluarnya SOP baru dan dampak kerjasama dengan INI Batam," jelasnya.

Khusus untuk kerjasama antara BP2RD Batam dengan INI Batam, lanjut Raja bertujuan untuk percepatan pemberkasan dimana meliputi validasi BPHTB, seperti kekurangan beberapa dokumen yang menjadi persyaratan sehingga bisa dilakukan pengurusan kembali agar cepat diproses.

Meliputi Validasi BPTHB supaya terjadi percepatan dengan bantuan INI Batam. Dia menambahkan, langkah ini diambil untuk mengurangi durasi waktu pengurusan dengan memutus mata rantai dengan tetap melalui proses serta aturan berlaku.

"Kalau biasanya berkas masuk ke kita ada kekurangan datanya masyarakat langsung urus sendiri melalui loket, namun dengan bantuan INI Batam bisa dilengkapi, sehingga bisa langsung diterima dan diproses," jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah pusat juga telah melakukan pertemuan terbatas untuk mencari solusi terbaik atas perlambatan pengurusan IPH di BP Batam, sebab Pemkot sangat merasakan imbasnya secara langsung, sehingga perlu ada formula dan langkah strategis dalam penyelesaiannya.

"Pertemuan tersebut telah selesai, hal tersebut juga menjadi salah satu faktor peningkatan BPHTB," katanya.

Sementara itu, BPN Asnedi mengatakan bahwa dalam kurun beberapa waktu terakhir ini proses pelayanan di BPN lebih ditingkatkan, agar terjadi percepatan kepengurusan pasalnya banyak kendala permohonan yang persyaratannya belum lengkap sehingga terjadi penumpukan.

"Pelayanan lebih kita tingkatkan kembali, proses validasi masih tetap sama namun dalam hal pelayanan lebih dipercepat," katanya ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (20/6). (HK/toeb)