Dorong Komoditas Rempah, Kementan Siapkan Anggaran Rp2,1 Triliun

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 30 Mei 2017 | 15:06 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan anggaran sebesar Rp2,1 triliun pada tahun 2018 untuk perbenihan rempah-rempah seperti lada, merica, pala, cengkeh dan kakao, sebagai komoditas strategis ekspor.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaeman mengungkapkan, tujuannya untuk mensejahterakan petani Indonesia guna mendorong komoditas ekspor seperti lada, pala, cengkeh dan kakao.

Mentan menambahkan, dua tahun lalu pihaknya fokus pada pangan, seperti padi jagung dan bawang yang saat ini sudah mencapai target dan sudah ekspor.

“Cabe juga harganya sudah bagus. Ke depan kita fokus pada komoditas yang strategis untuk ekspor yaitu lada, cengkeh, pala dan kakao. kita akan persiapkan bibit unggul gratis untuk tahun 2018 dengan persiapan anggaran sebesar Rp2,1 triliun, moga-moga ada tambahan lagi di APBN-P,” kata Mentan Amran di Kantor Kementerian Pertanian di Jakarta, Selasa (30/5).

Mentan mengatakan daerah-daerah penghasil rempah seperti Maluku akan didorong untuk dijadikan daerah penghasil rempah-rempah kualitas ekspor.

Amran juga menyampaikan bahwa tahun ini jagung tidak ada impor, hingga saat ini belum ada permintaan untuk impor jagung, di mana biasanya tengah tahun impor sampai 2 juta ton.

Kalau ditambah anggaran pada APBN-P, sebesar Rp1 triliun maka  tahun 2019  swasembada bawang putih bisa dipercepat dan akan tercapai, sedangkan rencana awal tanpa adanya tambahan akan tercapai sekitar lima sampai 10 tahun ke depan.

Menurutnya lahan yang diperlukan untuk bawang putih tidak terlalu besar, dibutuhkan lahan hanya 60 ribu hektar, dan pihak Kementerian Pertanian sudah identifikasi lokasi lahan tersebut yaitu Lombok Timur, Jawa Tengah, Temanggung, Enrekang, dan Solok. Lokasi-lokasi tersebut masih bersifat pilot project.

Terkait perbenihan, Mentan mengatakan, untuk mendukung tahun perbenihan diperlukan perangkat pendukung. Untuk itu, akan dibangun nursery atau infrastruktur benih.

“Untuk tahun 2018 tidak ada lagi pengadaan benih, tapi diubah menjadi produksi benih dan akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat,” katanya.

Adapun prioritas Kementan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Nasional 2017 difokuskan pada enam kegiatan. Pertama, alat dan mesin pertanian; Kedua, alat pasca panen dan pengolahan hasil; Ketiga, sarana infrastruktur pertanian; Keempat, produksi benih/bibit; Kelima, peningkatan produksi dan pengembangan kawasan; dan keenam, dukungan penyuluhan dan pasar.