BPS Bakal Adakan Sensus Ekonomi 2016 Lanjutan

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Senin, 29 Mei 2017 | 12:52 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 270


Surabaya, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) mulai pusat sampai daerah secara serentak akan mengadakan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) lanjutan pada Agustus hingga September 2017 mendatang.

Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih rinci tentang profil usaha/perusahaan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono, di kantornya Jln Raya Kendangsari Industri, Surabaya, Senin (29/5)  mengatakan, SE2016 lanjutan pada 2017 adalah untuk mendata secara rinci Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha menengah Besar (UMB).

Pada SE2016 yang dilakukan pada 1-31 Mei 2016 hanya mencacah berapa pendapatan dan berapa pengeluaran. Namun untuk SE lanjutan akan ditanyakan sumber pendapatan dari mana dan pengeluarannya digunakan untuk apa saja?. Dengan dilakukannya hal tersebut, akan bisa diketahui profil proses usaha di Jawa Timur yang lebih tajam dan akurat.

SE2016 lanjutan akan melakukan pencacahan terhadap UKM secara sampel. Sedangkan untuk UMB akan dilakukan pencacahan dan pendataan secara lengkap. Kecuali kategori G atau perdagangan besar, eceran, reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor sesuai dengan derektori usaha/perusahaan berskala menengah dan besarPencacahan tersebut dilakukan guna memperoleh informasi yang lebih rinci mengenai struktur ketenaga kerjaan, permodalan, struktur biaya dan produksi. Prosfek usaha dan lain-lainnya.

Kegiatan SE2016 merupakan sensus ekonomi yang berskala besar sehingga pelaksanaanya dilakukan secara bertahap. Kegiatan pendaftaran usaha/perusahaan yang dilakukan pada 2016 merupakan tahap awal SE2016. Dari hasil pendataan tersebut telah diperoleh kerangka sampel usaha/perusahaan berskala mikro dan kecil serta katergori usaha/perusahaan berskala menengah dan besar.

Pada SE2016 lanjtan nanti Jawa Timur akan membutuhkan sekitar 9.000 petugas pencacah lapangan. Sedangkan pada SE2016 Jawa Timur telah menerjunkan sekitar 55.000 orang petugas pencacah lapangan dan telah berhasil mencacah dan mencatat 4,67 juta usaha/perusahaan non pertanian.

Nantinya SE2016 diharapkan akan bisa memetakan daerah-daerah kabupaten/kota yang jumlah perusahaannya banyak dan daerah usaha/perusahaannya sedikit. Kalau di suatu daerah tersebut banyak perusahaan dipastikan aktivitas ekonominya cukup maju.

Sedangkan daerah yang jumlah perusahaan sedikit maka aktivitas ekonominya rendah. Dengan rendahnya aktivitas ekonomi dipastikan sumber pendapatan masyarakat rendah. Selanjutnya dengan diketahuinya peta-peta daerah yang aktivitas ekonominya rendah, maka pemerintah secepatnya turun tangan ada permasalahan apa di daerah tersebut.

Dicontohkan di daerah Pacitan dan Trenggalek yang aktivitas ekonominya masih rendah apa dikarenakan infrastrutur jalan atau hasil pertaniannya kurang baik. Disinilah manfaat data untuk mengetahui permaslahan didaerah dan pemerintah akan bisa memprogramkan pembangunan yang bisa meningkatkan aktifitas perekonomiannya. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-ryo/eyv)