Sakit Maag Bisa Melakukan Ibadah Puasa

:


Oleh Putri, Selasa, 23 Mei 2017 | 18:59 WIB - Redaktur: Juli - 184


Jakarta, InfoPublik - Puasa merupakan ibadah utama dari rangkaian ibadah Ramadhan, tapi ada hal yang selalu menjadi pertanyaan, apakah lambung penderita maag tahan tidak makan dan minum selama 13-14 jam.

Praktisi Kesehatan dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, menjawab hal itu dengan lugas, berpuasalah agar kamu sehat. "Jadi jelas, bagi orang yang sakit maag maupun tidak, tetap diwajibkan berpuasa agar menjadi sehat," katanya seperti yang disampaikan dalam keterangan PB IDI di Jakarta, Selasa (23/5).

Namun, dr. Ari melanjutkan bagi seseorang yang mengalami sakit maag akut sedang mual dan muntah bahkan muntah darah atau buang air besar hitam tidak dianjurkan untuk berpuasa.

Secara umum sakit maag (Dispepsia) dibagi dua kelompok besar yaitu sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Dispepsia fungsional terjadi apabila pada pemeriksaan lebih lanjut dengan endoskopi tidak didapatkan kelainan secara anatomi.

Lebih lanjut dijelaskan, sedangkan pada dispepsia organik terdapat kelainan pada anatomi seperti luka dalam atau luka lecet pada kerongkongan. Lalu lambung atau usus 12 jari, polip pada kerongkongan, lambung atau usus 12 jari serta kanker pada organ pencernaan tersebut.

"Pada saat berpuasa, terutama setelah 6-8 jam perut kosong akan terjadi peningkatan asam lambung yang dapat menyebabkan gejala sakit maag. Keadaan ini biasanya hanya berlangsung satu minggu pertama dan Insya Allah tidak akan terjadi di minggu-minggu berikutnya," ungkapnya

Sementara bagi yang memiliki kelainan organik, puasa akan memperberat kondisi sakit lambung jika tidak diobati dengan tepat. Namun, jika sakit lambungnya diobati, mereka yang mempunyai sakit lambung tadi dapat melakukan ibadah puasa seperti orang normal umumnya.

"Karena itu, saya sampaikan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi para penderita sakit maag untuk pergi ke dokter mengevaluasi apakah sakit maag yang diderita, termasuk yang mempunyai kelainan organik atau fungsional. Dengan begitu, pada saat di bulan Ramadhan nanti sudah siap lahir batin untuk melaksanakan ibadah puasa," kata dr. Ari.