PMI Jateng-Jatim Susun Renkon Banjir Bengawan Solo

:


Oleh Admin, Selasa, 23 Mei 2017 | 15:37 WIB - Redaktur: Juli - 450


Jakarta, InfoPublik - PMI Jawa Tengah dan Jawa Timur menilai perlunya penanganan terintegrasi dalam penanggulangan bencana yang terjadi di kabupaten/kota yang ada di dua provinsi tersebut.

Ketua PMI Jawa Tengah H. Imam Triyanto mengungkapkan, terkait hal itu PMI Jateng dan Jatim menyusun Rencana Kontinjensi (renkon) Banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo.

"Renkon ini berisi dokumen yang mengatur peran dan fungsi masing-masing, untuk dikolaborasikan, sehingga menjadikan hasil kesepakatan dalam pembagian tugas saat penanggulangan bencana,” kata Imam saat Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Kontinjensi Banjir DAS Bengawan Solo, di Bojonegoro, seperti yang disampaikan PMI Jawa Tengah, dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Selasa (23/5).

Menurutnya, sesuai mandat PMI dalam bidang penanggulangan bencana, membantu semaksimal mungkin tugas pemerintah. PMI bersama beberapa lembaga donor, harus berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana.

"Renkon banjir ini berisi perencanaan, inventarisasi kebutuhan sektoral, dan sektor pelayanan PMI dalam penanggulangan bencana banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Bengawan Solo," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PMI Jawa Timur H. Subagyo SW mengatakan, penyusunan rencana kontinjensi ini nantinya dapat menambah kualitas pelayanan PMI kepada masyarakat.

Sebelumnya telah ada Program Masyarakat Tangguh Banjir, yang dinilainya sangat membantu masyarakat dan pemerintah di wilayah DAS Bengawan Solo.

Selain itu, terbentuknya tim Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) di Wonogiri, Solo dan Bojonegoro, sangat membantu masyarakat yang rentan banjir. Program kerja sama PMI dengan IFRC dan Zurich Insurence Indonesia ini telah berlangsung 2,5 tahun.

Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa, yang panjangnya mencapai 650 kilometer lebih, yang melintasi wilayah Provinsi Jawa Tengah hingga Jawa Timur, dan meliputi wilayah Wonogiri, Surakarta, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar,  dan daerah hilir meliputi Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Madiun, Ngawi dan Gresik.

Kegiatan Rencana Kontinjensi Banjir DAS Bengawan Solo ini dihadiri oleh Ketua PMI Jawa Tengah, Kepala BPBD Bojonegoro (mewakili Bupati), Polres, TNI, Satpol, dan Dinkes, sedangkan nara sumber dari BBWS BS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo), BMKG (Badan Meteorologi Klimatoloogi dan Geofisika) dan Perum Jasa Tirta, sedangkan peserta sebanyak 41 orang dari unsur Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana  dan kepala Markas PMI sepanjang DAS Bengawan Solo.