:
Oleh MC Kabupaten Kulonprogo, Selasa, 23 Mei 2017 | 09:45 WIB - Redaktur: Tobari - 736
Wates, InfoPublik – Pasangan dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) dan Drs.H.Sutedjo resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kulonprogo periode 2017-2022 oleh Gubernur DIY Hamengku Buwono X, atas nama Presiden, di Kepatihan Pemda DIY, Yogyakarta, Senin (22/5).
Dalam kesempatan tersebut sekaligus juga dilakukan pelantikan Walikota-Wakil Walikota Yogyakarta masa jabatan 2017-2022.
Seusai pelantikan, Bupati-Wakil Bupati Kulonprogo bersama Walikota-Walikota Yogyakarta, sekaligus melakukan pengambilan sumpah serta melakukan ikrar dan penandatanganan Pakta Integritas.
Gubernur DIY menyampaikan, atas nama Menteri Dalam Negeri menyampaikan ucapan terimakasih kepada dua Penjabat Kepala Daerah Ir.Budi Antono,MSi dan Drs.Sulistyo,SH,CN,MSi.
Pelantikan dan pengambilan sumpah ini dinyatakan absah berdasarkan Pasal 164 UU no.8 Tahun 2015 tentang Pilkada, bahwa Bupati/Walikota dilantik oleh Gubernur di Ibukota Provinsi.
Momentum ini sekaligus bermakna, bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota harus mengikuti visi dan Kebijakan Presiden melalui Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah.
Tambahan lagi dengan status keistimewaan DIY, secara lex-specialis selayaknya lebih mengukuhkan koordinasi dan sinergi kebijakannya dengan Pemda DIY.
“Dalam hal ini, sama sekali bukan berorientasi kekuasaan, tetapi lebih mengarah pada keterpaduan dan akumulasi program, agar pelaksanaannya memiliki daya-guna dan hasil guna yang optimal bagi kepentingan masyarakat,” kata Gubernur DIY.
Seusai pelantikan Bupati – Wakil Bupati Kulonprogo, dilanjutkan serah terima jabatan dari Penjabat Bupati Kulonprogo Ir.Budi Antono,MSi kepada Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) dan Wakil Bupati Kulonprogo Drs.H.Sutedjo di halaman Pemkab Kulonprogo.
Serta, Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Kulonprogo untuk mendengarkan Pidato Bupati Kulonprogo masa Jabatan 2017-2022. Sidang dipimpin oleh Ketua DPRD Kab Kulonprogo Akhid Nuryati.
Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) menyampaikan beberapa program yang akan dilakukan dalam 5 tahun mendatang. Ia juga menyinggung dengan adanya bandara, Kulonprogo harus menjadi Kulonprogo yang baru, harus menjadi kota barunya Yogyakarta, dan harus menjadi Jogja Barat, karena ada kesan seolah-olah Kulonprogo bukan Yogya.
“Sekarang seolah-olah kesannya bukan Jogja. Kita ini kota barunya Jogja” kata dr.Hasto.
Harus ada hal yang baru dalam mesikapi bandara baru dan program-program yang baru, menurut dokter Hasto, adalah suatu hal keniscayaan.
Terkait Program 100 hari kerja, akan diisi minimal 100 program dari sekitar 30 SKPD, dan dokter Hasto yakin optimis bisa, sekaligus untuk pemanasan untuk menyusun RPJMD dan melaksanakan program 5 tahun ke depan.
Tentang Tenaga Kerja, dalam program 101 hari kerja ini Dinas Tenaga Kerja diminta melakukan pendataan tentang pengangungguran di Kulonprogo harus selesai pendataan. Anak-anak lulusan SMA/SMK harus terdata habis, berapa yang sekolah, berapa yang melanjutkan kerja, berapa yang masih menganggur. “Ini PR seratus hari kerjanya Dinas Tenaga Kerja,” kata dokter Hasto.
Dinas Tenaga Kerja dalam seratus haru juga harus melakukan kerjasama minimal dengan 5 perusahaan untuk menyerap tenaga kerja dari Kabupaten Kulonprogo, dan terkait hal tersebut ada detailnya untuk 100 hari kerja. (at@humaskp/toeb)
