Wali Kota Palembang: Kampung KB Kembangkan Potensi Daerah

:


Oleh MC Kota Palembang, Jumat, 19 Mei 2017 | 21:51 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 778


Palembang, InfoPublik - Wali Kota Palembang Harnojoyo meresmikan pencanangan  Kampung Keluarga Berencana (KB) Tingkat Kecamatan se-Kota Palembang, di Jalan Tanjung Rawa, RT 55 RW 16, Kelurahan  Bukit Lama, Jumat (19/5).

Melalui Kampung KB, Harnojoyo berharap potensi daerah bisa dikembangkan.“Apa potensi yang  ada di kampung tersebut harus diberdayakan. Seperti jika ada lahan tidur bisa ditanami buah-buahan, sayur-sayuran, atau lainnya,” kata Harnojoyo.

Begitu pula aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi juga perlu dikembangkan di Kampung KB.Harnojoyo lantas mencontohkan Lorong Garden di Makassar. Lorong itu sangat menarik minat turis domestik dan manca negara karena hijau, asri, bersih dan indah. Masyarakat di Lorong Garden memanfaatkan pekarangan untuk menanam, antara lain, cabai dan buah.

“Kita ingin Kampung KB bisa jadi contoh di Palembang.”Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang, Dewi Isnaini, mengatakan, pencanangan Kampung KB Tingkat Kecamatan ini merupakan implementasi nawacita.

“Tujuannya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dimulai dari keluarga kecil yang sejahtera,” ujar Dewi.Karena itu, Dewi melanjutkan, pembangunan dan pengembangan Kampung KB melibatkan lintas sektor, baik di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, pertanian, perikanan dan lainnya.

Di acara peluncuran tersebut, diberikan bantuan, berupa bibit tanaman, bibit ikan, sembako, bubuk abate, hingga smartphone yang digunakan untuk pendataan terkait KB secara online.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumsel, Waspi, mengatakan, kriteria dibentuknya kampung menjadi Kampung KB, di antaranya capaian KB masih rendah, angka kelahiran tinggi, masih ada ibu meninggal melahirkan, dan masih banyak terdapat ibu-ibu yang hamil.

Disebukan dia, di triwulan I tahun ini, terdapat 21 ibu meninggal karena melahirkan.“Kita tidak ingin ibu meninggal karena melahirkan. Hal ini bisa terjadi akibat empat M, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat, dan terlalu banyak,” kata Waspi.

Ia membeberkan, untuk penanggulangan, usia ideal  pernikahan laki-laki 25 tahun dan perempuan 21 tahun, kemudian pakai alat kontrasepsi jangka panjang. Ibu hamil harus periksa secara rutin, mendapat asupan gizi cukup, serta harus menyususi pakai ASI.

Menurut Waspi, keberadan Kampung KB dapat dapat memajukan daerah, seperti menanggulangi wilayah kumuh dan menambah infrastruktur. Tak heran jika, ke depan ditargetkan 5 persen dari kampung atau desa terdapat Kampung KB.“Sekarang satu kecamatan masih satu Kampung KB,” kata Waspi.(MC.Kota Palembang/Ratih/Hidayatullah/Eyv)