Generasi Muda Diajak Tumbuhkan Budaya Malu Sebar Hoax

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 17 Mei 2017 | 16:14 WIB - Redaktur: Juli - 558


Jakarta, InfoPublik - Staf Ahli Menkominfo Bidang Hukum Henri Subiakto mengajak para generasi muda untuk menumbuhkan budaya malu sebar hoax dengan menerapkan gerakan Saring Sebelum Sharing, yakni mencari kebenaran dari sebuah isu atau berita sebelum menyebarkannya.

"Diharapkan dengan menjalankan budaya dan gerakan tersebut, dapat menekan munculnya media abal-abal yang mencari keuntungan dengan menyebarkan berita hoax," katanya pada Seminar Hari Kebangkitan Nasional di Gedung STOVIA, Jakarta, Rabu (17/5).

Henri melanjutkan, untuk menghadapi hoax atau berita bohong generasi muda harus bijak dalam menggunakan teknologi informasi.

Menurutnya orang menggunakan telepon genggam, sebagian besar hanya sekilas dan melihat cepat. "Jarang yang membaca detail mencari kebenaran. Belum dibaca sudah di-share duluan, sehingga orang tidak bisa membedakan mana fakta mana hoax,” ujar Henri.

Sementara itu, Tenaga Ahli Bidang Politik Lemhannas Kisnu Haryo Kartiko menekankan sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI, para pemuda harus selalu berpegang pada empat konsensus dasar negara yang sudah dirumuskan oleh para pendiri bangsa.

Keempat konsensus tersebut adalah Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai sesanti negara.

Selain itu, menurut Kisnu, dalam empat konsensus itu terdapat tujuh nilai yang harus diamalkan oleh para pemuda, yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan, kemajemukan, dan patriotis serta nasionalis.

“Nah nilai yang paling sangat ditinggalkan sekarang ini oleh generasi muda adalah patriotis dan nasionalis,” ujarnya sembari mencontohkan saat terjadi sebuah kecelakaan, banyak pemuda yang hanya menonton dan tidak melakukan sesuatu, bahkan sibuk untuk mengabadikan kecelakaan tersebut ke dalam ponsel pintar.