Presiden: Saling Demo Hanya Habiskan Energi

:


Oleh Gusti Andry, Rabu, 17 Mei 2017 | 06:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 566


Jakarta, InfoPublik – Presiden Joko Widodo menegaskan seluruh anak bangsa adalah saudara, sehingga jangan ada saling menjelekkan, memfitnah, atau saling demo, yang hanya menghabiskan energi.

“Jangan saling menghujat, karena kita ini adalah saudara. Jangan saling menjelekkan, karena kita ini adalah saudara. Jangan saling memfitnah, karena kita ini adalah bersaudara. Jangan saling menolak, karena kita ini adalah saudara. Jangan kita saling mendemo. Habis energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif itu. Kita adalah saudara. Saudara sebangsa dan setanah air,” tegas Presiden usai melakukan Silaturahmi Kebangsaan dengan Tokoh Lintas Agama di Istana Merdeka, Selasa (16/5).

Hadir mendampingi Presien tokoh-tokoh  agama dari Majelis Ulama Indonesia, Nahdatul Ulama, Muhamadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia, Persekutuan Gereja Indonesia, Perwakilan Umat Budha Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, dan Majelis Tinggi Agama-agama Konghucu Indonesia. Selain itu, silaturahmi juga diikuti Panglima TNI dan Kapolri.

Silaturahmi ini membicarakan dinamika kebangsaan yang menjadi perhatian bersama. “Dan saya senang mendengar komitmen semua tokoh agama dan umatnya untuk terus menjaga, terus mempertahankan dan terus memperkokoh  Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Presiden..
Presiden juga mengaku senang dan berterimah kasih mendengar komitmen semua umat beragama untuk terus menjaga persatuan, persaudaraan, perdamaian dan toleransi antar umat, antar kelompok dan antar golongan. Khususnya  lagi atas komitmen semua pihak membangun demokrasi yang sehat dan mendukung penegakan hukum.
“Saya perlu tegaskan disini bahwa kebebasan berpendapat, berserikat dan berkumpul, itu dijamin oleh konstitusi kita, tetapi saya juga perlu tegaskan, bahwa kebebasan tersebut harus sesuai dengan koridor hukum, harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dan harus berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia , NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Pinta Presiden, jikalaupun dalam beberapa waktu terakhir ini ada gesekan antar kelompok di masyarakat, mulai saat  hal hal tersebut harus segera dihentikan.
“Saya juga telah perintahkan kepada Kapolri, kepada Panglima TNI untuk tidak ragu-ragu menindak tegas segala bentuk ucapan dan tindakan yang menganggu persatuan dan persaudaraan, yang menganggu NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945,” tandasnya.