Atasi Kekurangan Jam Mengajar, Guru SMAN 2 Sumsel Ikuti PKG

:


Oleh Astra Desita, Minggu, 14 Mei 2017 | 12:03 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Medan, InfoPublik - Sebagian besar guru yang mengikuti program keahlian ganda (PKG) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa membantu mengatasi masalah kekurangan jam mengajar yang dialami guru, salah satunya Maria Hartaningsih, Guru Kimia dari SMAN 2 Indralaya Utara, Sumatera Selatan.

"Saya mengalami kesulitan memenuhi beban mengajar 24 jam seminggu, dalam seminggu saya hanya dapat mengajar antara 12-14 jam, dan setelah mengikuti PKG ini saya yakin bisa penuhi jam mengajar dalam seminggu, juga untuk mengisi kekurangan guru SMK," kata Maria Hartaningsih kepada Infopublik, jelang acara penutupan PKG di SMKN Binaan, Medan, Sumut, Jumat (12/5).

Untuk memenuhi beban mengajar, dia harus mengikuti PKG untuk menutupi jam mengajarnya, Maria juga mengaku belum mendapat tunjangan sertifikasi. "Dari sekolah saya ada 3 peserta yang mengikuti PKG, tapi teman saya yang dua dia ikut PKG di Sumsel," katanya.

Melalui program keahlian ganda IN 1 mengambil program studi (prodi) Teknik Elektronika Industri (TEI) yang berlangsung selama 2 (dua) bulan mulai 12 Maret hingga 12 Mei 2017, Maria akan memiliki keahlian baru di bidang (TEI) ilmu tersebut akan dia terapkan untuk mengajar di SMK.

"Banyak ilmu yang saya dapat dari PKG ini mulai dari instrustur, hingga teman-teman yang sudah lebih mengerti tentang TEI, karena awalnya saya kan guru Normatif/adaptif menjadi guru yang Produktif," ungkapnya.

Untuk mengikuti PKG ini Maria juga harus memboyong tiga putrinya ke Sumatera Utara bersama dengan mertuanya. "Anak saya kembar berusia 5 tahun dan putri bungsu saya yang masih 7 bulan dan saya mengontrak rumah selama dua bulan," ungkapnya.

Maria berharap PKG dapat terus berlangsung terus untuk memenuhi kuota guru SMK yang belum tercukupi.

Sementara itu Instruktur PKG IN 1 LPTK BBL Medan Antoni Siregar, mengatakan sebanyak 42 peserta mengikuti PKG, mereka berasal dari beberapa daerah mulai dari Bangka Belitung, Kalimantan, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan dan beberapa kabupaten di Sumatera Utara.

Awalnya kata Antoni yang juga menjabat sebagai Kaprodi Ketenagalistrikan mengatakan, yang mendaftar ada 58 peserta, namun karena alasan kesehatan, kuliah dan lain sebagainya akhirnya yang ikut hanya 42 peserta, baik itu dari guru SMK dan SMA.

"PKG IN 1 yang berlangsung di Medan ini ada tiga prodi yang diajarkan yaitu Teknik Ketenagalistrikan, Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Elektronika Industri," katanya.

Antoni berharap pada PKG IN 2 mudah-mudahan bisa berlanjut terus sehingga guru Normatif ke Produktif bisa memenuhi kekurangan guru SMK dan para guru bisa memenuhi jam mengajar 24 jam.

Program keahlian ganda merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengatasi kekurangan guru produktif. Melalui program itu, guru SMK bisa memiliki dua sertifikasi, yaitu sertifikasi pendidik dan sertifikasi keahlian.