KMP Lakaan Layani Penyeberangan Lintas Kupang - Ndao

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 12 Mei 2017 | 05:39 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - KMP Lakaan, kapal penyeberangan penumpang Roro berbobot 750 GT secara resmi melayani lintas Kupang - Pulau Rote - Ndao.

Peresmian layanan penyeberangan tersebut dilakukan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pudji Hartanto pada Rabu (10/5) kemarin. Acara peresmian KMP Lakaan ini juga di hadiri oleh Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, Faik Fahmi. 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis pada Kamis (11/5) menyambut baik pengoperasian kapal yang melayani lintasan di Timur Indonesia ini.

"Pembangunan KMP LAKAAN merupakan pengejawantahan program pemerintah sesuai Nawacita ke-tiga yaitu untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dalam kerangka negara kesatuan," kata Menhub Budi.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto mengemukakan, pengoperasian KMP Lakaan ini merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan jasa transportasi penyeberangan kepada masyarakat Indonesia Timur khususnya NTT.

Menurut Pudji, pengembangan transportasi penyeberangan diarahkan sebagai pembuka isolasi dan mendorong kegiatan ekonomi, serta secara bertahap perannya akan saling mendukung dengan transportasi jalan.

Lebih lanjut Pudji menjelaskan, KMP Lakaan 750 GT ini dibangun dengan dana APBN melalui skema kontrak tahun jamak (multi years contract) tahun 2015 hingga 2016. "Kapal ini dibangun di galangan kapal PT Industri Kapal Indonesia (PT IKI Persero), Makassar dengan total investasi Rp34,9 miliar.

"KMP Lakaan akan dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang melayani lintas Kupang (Bolok) - Pantai Baru (Rote) dan Pantai Baru (Rote) - Ndao. Untuk lintas Rote - Ndao karena merupakan lintas perintis, maka akan ada subsidi anggaran dari pemerintah," jelas Pudji.

Pudji melanjutkan, dengan beroperasinya KMP Lakaan, maka kapal penyeberangan yang beroperasi di NTT telah mencapai 11 kapal, yaitu 3 kapal dioperasikan oleh Pemda melalui BUMD Flobamor dan 8 kapal dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan rincian 6 kapal melayani lintas perintis dan 2 kapal melayani lintas komersial.

Selain itu Pudji juga mengatakan bahwa sesuai Renstra Kementerian Perhubungan 2015-2019, di wilayah NTT masih terdapat pembangunan 1 unit kapal penyeberangan untuk melayani lintas Pamana - Kawapante yang belum terealisasi karena keterbatasan anggaran. "Namun saat ini di lintas Pamana - Kawapante telah dilakukan optimalisasi pelayanan dengan menggunakan KMP Namparnos," kata Pudji.

Diakuinya, saat ini masih banyak kebutuhan sarana dan prasarana transportasi di kawasan timur Indonesia khususnya di provinsi NTT. "Kondisi geografis di sini memang membutuhkan jenis moda transportasi yang dapat mengakomodir perlintasan antar pulau."

Sementara itu Ketua Komisi V Fary Djemi Francis yang menghadiri peresmian menyambut gembira atas selesainya pembangunan KMP Lakaan ini. 

"Saya berterima kasih kepada mitra kerja DPR RI yaitu Kementerian Perhubungan yang mengerti akan kebutuhan transportasi masyarakat di Indonesia Timur. Selama ini pelayaran ke Ndao memang sudah ada namun tidak terjadwal. Nah ini merupakan pelayaran perdana yang terjadwal sehingga memudahkan masyarakat merencanakan perjalanannya. Selain itu dengan adanya kapal ini, perjalanan dari Kupang ke Ndao dapat memotong waktu dari 12 jam melalui perjalanan darat menjadi hanya 4 jam saja," ucap Fary.

Spesifikasi KMP Lakaan: panjang seluruh kapal (LOA) 56,02 m; panjang antara garis tegak (LBP) 48,82 m, lebar (B) 14,00m; tinggi geladak (H) 3,80m; tinggi sarat (T) 2,70m; kecepatan percobaan 12Knot; daya mesin penggerak utama 2x1100HP; daya mesin bantu 2x100kVA; kapasitas penumpang 196 orang; kapasitas kendaraan 25 unit campuran.