Gubernur: Cita-cita Tidak Boleh Ada Pemuda Kaltim Menganggur

:


Oleh MC Kalimantan Timur, Selasa, 9 Mei 2017 | 05:57 WIB - Redaktur: Kusnadi - 281


Samarinda, InfoPublik – Pelaksanaan Job Market Fair (JMF) atau bursa pasar kerja merupakan upaya Pemprov Kaltim menekan angka pengangguran dan tingkat kemiskinan di Kaltim. Melalui agenda tahunan tersebut pemprov mempertemukan perusahaan penyedia peluang kesempatan kerja dengan pencari kerja, sehingga tercipta hubungan kerjasama baik sesuai kebutuhan.

“Cita-cita tidak boleh ada pemuda Kaltim menganggur. Semua harus punya kesempatan kerja. Pemerintah tugasnya menciptakan lapangan pekerjaan. Ini (JMF,Red) salah satu upaya yang kita lakukan,” sebut Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak saat membuka JMF 2017, di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Senin (8/5).

Menurut gubernur, menekan angka pengangguran merupakan salah satu program prioritas Pemprov Kaltim yang telah ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kaltim 2009 -2013 hingga 2013 – 2018. Ini bersamaan target pembangunan infrastruktur dasar berkualitas secara merata di seluruh wilayah Kaltim.

Tentunya, pencapaian target tersebut bukan perkara mudah. Pemprov menargetkan menekan angka pengangguran Kaltim hingga 2018 mendatang sebesar 5,11 persen atau dibawah rata-rata nasional. Karenanya perlu kerja keras lintas sektor untuk bersama-sama mengejar target dimaksud.

Kondisinya berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kaltim, Pebruari 2016 tingkat pengangguran Kaltim mencapai 8,86 persen  atau sebanyak 146.224 orang menurun menjadi 7,95 persen atau sebanyak 136.653 orang pada Pebruari 2017.

“Kedepan banyak cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan lapangan pekerjaan untuk menekan angka penggangguran mengurangi ketergantungan kepada orang tua,” katanya.

Selain berharap sektor swasta, gubernur mengaku akan terus mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kaltim untuk ikut mendorong penciptaan peluang kesempatan kerja sesuai sektor masing-masing.

Sebagai contoh melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahaan Rakyat Kaltim. Banyak proyek strategis seperti pembangunan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda yang akan dilaksanakan. Tentunya akan membutuhkan banyak peluang kesempatan kerja bagi masyarakat Kaltim.

“Dengan demikan akan tercipta lapangan kerja, sehingga angkatan pencari kerja lokal akan tertampung. Kondisinya pelemahan ekonomi yang terjadi belakangan menyebabkan banyak pengangguran akibat PHK yang dilakukan perusahaan. Pendek kata banyak hal yang bisa dilakukan,” sebutnya.

Di sisi lain, gubernur berharap Disnakertrans Kaltim mencatat pencari kerja yang tidak tertampung JMF untuk dilaporkan ke gubernur. Ia tidak menghendaki Kaltim yang terkenal sebagai daerah kaya ada masyarakat menganggur.

“Syaratnya mudah. Menandatangani kesepakatan siap ditempatkan dimana saja seluruh wilayah Kaltim. Kita akan tempatkan di Long Apari, di Berau, maupun di Paser. Harus mau. Tidak pilih-pilih,” serunya.

Adapun peluang kesempatan kerja diluar JMF yang ditawarkan gubernur, diantaranya 30 orang untuk dikirim ke China dilatih siap menjadi tenaga kerja di Pabrik Ethanol yang dikembangkan di Kawanan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK).

Selanjutnya 100 orang dikirim ke Rusia bekerja sebagai operator kereta api yang dibangun dan 100 orang untuk mengikuti pendidikan ke Universitas Darussalam Gontor dididik menjadi calon ulama baru. “Silahkan daftar sesuai prosedur ke OPD terkait,” katanya.

JMF 2017 sendiri diikuti sekitar 51 perusahaan dengan 328 jabatan dan 1.482 lowongan pekerjaan dengan jumlah pencari kerja sementara hingga 7 Mei 2017 sebanyak 2.452. Pembukaan JMF dilakukan dengan pengguntingan dan menerbangkan balon udara.(diskominfo kaltim/arf/Kus)