Indonesia Naik Peringkat Sebagai Tujuan Utama Wisata Muslim Dunia

:


Oleh Untung S, Kamis, 4 Mei 2017 | 08:35 WIB - Redaktur: Elvira - 715


Jakarta, InfoPublik – Indonesia berhasil naik satu peringkat menempati posisi ketiga sebagai tujuan utama wisata muslim menurut hasil penelitian Studi Indeks Wisata Muslim Global (GMTI) Mastercard-CrescentRating 2017 yang diluncurkan secara resmi di Hotel Pullman Jakarta, Rabu (3/5) dan dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya.

“Target kita 5 juta wisman muslim pada 2019 sehingga terbuka kemungkinan dapat mengalahkan Malaysia yang saat ini GMTI-nya di ranking satu, tapi kita patut bangga prestasi kita terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan,” kata Arief Yahya dalam sambutannya.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pasar wisata Muslim akan terus tumbuh pesat dan nilai dari sektor tersebut diperkirakan akan tumbuh hingga mencapai USD220 miliar pada tahun 2020. Pasar ini juga diproyeksikan akan tumbuh lebih jauh lagi sebanyak USD80 miliar hingga mencapai USD300 miliar pada tahun 2026.

Hasil penelitian, Singapura mempertahankan posisi puncaknya untuk destinasi utama non-OKI, dengan Thailand, Inggris, Afrika Selatan dan Hong Kong berada di peringkat lima besar. Jepang berhasil naik dua peringkat menjadi peringkat keenam, sementara Spanyol memasuki peringkat sepuluh besar untuk pertama kalinya.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2016, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan Muslim secara global mencapai 121 juta, naik dari 117 juta pada tahun 2015, mewakili 10 persen dari keseluruhan sektor perjalanan.

Secara global, Asia tetap memimpin sebagai wilayah yang memiliki daya tarik paling besar bagi para wisatawan Muslim dengan skor rata-rata GMTI mencapai 57,6, dengan kawasan Afrika menempati posisi kedua (47,0), diikuti oleh Oceania (43,8), Eropa (39,9) dan Amerika (33,7).

Fazal Bahardeen, CEO dari CrescentRating & HalalTrip, mengatakan bahwa GMTI senantiasa mengungkap wawasan dan informasi yang detail di mana hal tersebut akan membantu negara-negara destinasi untuk lebih memahami pergeseran kebutuhan dari sektor ini.

“Indonesia telah menanamkan investasi yang besar terhadap sektor ini dan hal tersebut tercermin pada peningkatan yang dicapai Indonesia dalam peringkat secara keseluruhan selama dua tahun berturut-turut,” ujarnya.

Safdar Khan, Division President, Indonesia, Malaysia & Brunei, Mastercard mengatakan, dengan keseluruhan pengeluaran yang mencapai sekitar USD155 miliar di tahun 2016, pasar wisata Muslim tetap menjadi sebuah pendorong yang kuat bagi pertumbuhan berkelanjutan pada sektor wisata di seluruh dunia. Sektor ini terus berkembang dengan dorongan utama, seperti perubahan demografis dan digitalisasi, yang membentuk cara perkembangan dari industri tersebut.

Berikut daftar lengkap peringkat 10 besar negara ramah muslim menurut GMTI:

1. Malaysia 82,5 poin

2. UEA 76,9 poin

3. Indonesia 72,6 poin

4. Turki 72,4 poin

5. Arab Saudi 71,4 poin

6. Qatar 70,5 poin

7. Maroko 68,1 poin

8. Oman 67,9 poin

9. Bahrain 67,9 poin

10. Singapura 67,3 poin