:
Oleh MC Kabupaten Sorong, Jumat, 28 April 2017 | 10:25 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 363
Sorong, InfoPublik – Dari agenda kegiatan musyawarah terkait ganti rugi lahan warga yang akan dibangun jalur transmisi pada 117 tapak tower dan tiga mesin pembangkit di tiga lokasi di wilayah Kabupaten Sorong dan Kota Sorong merupakan kesempatan emas bagi warga yang mengeluhkan sering terjadinya pemadaman listrik di dua wilayah pemerintah tersebut.
Manager PLN Area Sorong Syaifudin menjelaskan, terjadinya pemadaman listrik sebenarnya ada dua, yakni ada yang terencana dan ada juga tidak direncanakan.
"Khusus untuk yang sifatnya terencana, jelas Syaifudin pihaknya telah bekerja sama dengan LPP RRI Sorong dan juga melalui harian pagi Radar Sorong (Jawa Pos Grup) dalam rangka pemberitahuan agar pelanggan puas, dan info tersebut biasanya kita umumkan pada H-2," tuturnya di Aimas, Kamis (27/4).
Ia mengaku, selama ini, PLN belum layangkan surat door to door untuk pelanggan rumah tangga. Kalau bagi pelanggan besar biasa yang kami lakukan informasi melalui sarana WA (What’s App).
"Begitu pula yang sifatnya tidak direncanakan bisa saja disebabkan oleh adanya gangguan pada mesin pembangkit atau hal lain di luar dugaan kita, seperti konsleting yang disebabkan adanya burung atau kelalawar yang melintasi pada jalur listrik tegang tinggi, dan hal itu memang sering terjadi,"jelasnya.
Hal menarik lainnya, menurut warga yang enggan dimediakan identitasnya mengatakan yang terjadi selama ini call centre PLN sedikit sulit menerima pengaduan, saat terjadinya gangguan pelayanan.
"Call centre PLN bukan hanya terpusatkan untuk pelayanan bagi warga di Sorong saja, akan tetapi itu koneksi berlaku secara nasional. Jika nomor call centre-nya sibuk ini berarti fasilitas tersebut sedang digunakan, tambahnya. (MC.Sorong/rim/eyv)
