Rakernas VI JKPI, Jelajahi Kepusakaan Gianyar

:


Oleh MC Kabupaten Gianyar, Kamis, 20 April 2017 | 14:17 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 603


Gianyar, InfoPublik - Kabupaten/kota se-Indonesia yang tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), menggelar Rapat Kerja Nasional (rakerbas) VI di Kabupaten Gianyar. Rakernas akan dilangsungkan Senin (17/4) di Balai Budaya Gianyar dengan dihadiri oleh 42 perwakilan kabupaten/kota se-Indonesia.

Sehari sebelum Rakernas, para bupati/walikota anggota JKPI mengikuti acara Jelajah Kota Pusaka/one day cultural tour yang dimulai dari Museum Subak di Pantai Masceti. Kemudian ke Taman Nusa, Kota Gianyar, Museum Purbakala di kawasan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali-Nusra di Desa Bedulu, Subak Pulagan dan berakhir di Istana Tampaksiring.  

Kegiatan Jelajah Kota Pusaka ini bertujuan memperkenalkan potensi dan ke-pusaka-an Kabupaten Gianyar kepada para peserta Rakernas JKPI. Selain itu, kegiatan Jelajah Kota Pusaka ini diharapkan dapat menarik kunjungan lebih lanjut para peserta atau masyarakat umum ke Kabupaten Gianyar, khususnya mengunjungi potensi berbagai pusaka yang eksis di Gianyar. 

Dalam menjelajah Kota Pusaka Gianyar, para peserta dipandu oleh Prof. Windia seorang ahli subak, sekretaris presidium JKPI Ketut Witarka Yudiata, dan pihak panitia Suda. Prof. Windia dalam pemaparannya terkait subak mengatakan, dalam setahun Bali kehilangan hampir 800 hektar sawah karena alih fungsi.

Kehadiran museum subak dan penetapan Subak Pulagan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO, diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat Bali untuk mempertahankan lahan pertanian. "Subak adalah salah satu pusaka yang harus dipertahankan kelestariannya," ujar Prof. Windia.

Ketika meninjau Museum Purbakala/Museum Gedong Arca, para peserta terlihat sangat terkesan. "Wah, kalau di Palembang penataan benda-benda purbakalanya tidak serapi dan sebagus ini," celetuk seorang peserta ketika melihat jajaran sarkopagus di Museum Gedong Arca. Saat memasuki Subak Pulagan, mereka semakin berdecak kagum melihat hamparan sawah seluas 110 hektar tersebut terlihat begitu asri.

Selain Subak Pulagan, dua subak di Gianyar yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) adalah Subak Kulub Atas dan Subak Kulub Bawah. Pengakuan UNESCO  terhadap subak di Bali (situs-situs yang berkait dengan subak) tejadi di sidang UNESCO 2012 silam. 

Jelajah kota pusaka diakhiri di Istana Tampaksiring. Selanjutnya para peserta akan menghadiri undangan pembukaan pameran HUT Kota Gianyar dan pameran dari anggota JKPI sendiri. Waktu pelaksanaan Rakernas JKPI dipilih bertepatan dengan pelaksanaan HUT Kota Gianyar dengan harapan dapat memperkenalkan secara langsung aktivitas budaya di Kabupaten Gianyar kepada para peserta Rakernas.(MC.Gianyar/asti/Eyv)