Tiga Pendaki Mafesripala Capai Puncak Carstenz

:


Oleh MC Kota Palembang, Kamis, 6 April 2017 | 19:10 WIB - Redaktur: Tobari - 520


Palembang, InfoPublik - Pendakian pertama Tim Mahasiswa Fakultas Ekonomi Pencinta Alam (Mafesripala) Universitas Sriwjaya berjalan lancer, meskipun harus melalui perjuangan berat karena sempat diterjang badai salju.

Tim yang terdiri dari Rahmat Dwi Kurniawan, Muhammad Razaq, dan Adhim Riveldi, ini berhasil mendaki titik tertinggi di Pegunungan Jaya Wijaya, Papua, yakni Puncak Jaya atau yang lebih dikenal dengan Carstenz Pyramid (4.884 mdpl).  

Pendakian itu digapai dengan perjuangan berat. Apalagi medan pendakian kurang bersahabat. “Kami sempat diterpa badai salju,” ujar Rahmat, ketua tim ekspedisi, saat bertemu Walikota Palembang Harnojoyo, Kamis (6/4/).

Ia menyatakan terima kasih atas dukungan dan doa dari semua pihak atas misi pendakian bertajuk Mafesripala Palembang EMAS Seven Summit Xpedition 2017 - Carstenz Pyramid Series, ini.

Misi ini sendiri didukung berbagai pihak, Pemerintah Provinsi Sumsel, Pemkot Palembang, Universitas Sriwijaya, Fakultas Ekonomi Unsri, dan sponsor lain.

Pencapaian ke puncak Carstenz Pyramid dilalui dengan persiapan panjang. Dari 25 nama yang ikut seleksi, terpilih tiga nama. Selama tiga bulan, Rahmat, Razaq, dan Riveldi, mendalami materi dan penguatan fisik sebelum dilepas Pemkot Palembang dan Unsri pada 24 Maret lalu.

Rahmat menuturkan, hampir sepekan di perjalanan, tim bersama seorang guide lokal menempuh jalan berliku.

Cuaca jadi kendala utama. Tidak menentu. Sehingga perjuangan yang kami hadapi semakin berat. Apalagi sesaat sebelum kami mencapai puncak, dan setelahnya. Badai salju turun.

Kondisi fisik ketiga pendaki sempat terkuras sebelum cuaca kembali memungkinkan bagi ketiganya untuk turun dari atap Australia dan AsiaTenggara (Autralasia) itu pada Selasa (4/4). Lalu kembali ke Palembang dan tiba kemarin (6/6) di Bandara SMB II.

Rahmat, Riveldi, dan Razaq selanjutnya akan mempersiapkan pendakian enam puncak lagi, yakni Kilimanjaro (Afrika), Aconcagua (Argentina-Chile), Vinson Massif (Antartika), Mckinley (Amerika Utara), Elbrus (Russia), dan Everest (Pakistan-India).

Rektor Unsri Anis Sagaaf, melalui Wakil Rektor III, menyatakan bangga dengan pencapaian ketiga mahasiswanya. “Kita sangat bangga. Kami atas terus mendukung. Semoga misi berikutnya sukses. Ini akan menjadi catatan sejarah,” ujar Zulkarnain.

Ketua Umum Mafesripala, Ni Kadek Siska, didampingi Ketua Pelaksana Jefry Wellyando mengungkapkan, kembalinya atlet jadi momentum persiapan pendakian selanjutnya. Tentu akan dilakukan evaluasi sebagai pertimbangan untuk seleksi berikutnya.

Walikota Palembang Harnojoyo mengapresiasi prestasi tiga anak muda ini mewakili Palembang. Semangat gotong royong berhasil membawa mereka menggaungkan visi Palembang Emas di puncak tertinggi.

"Kami mengapresiasi dan bangga atas prestasi ini. Anak muda seperti inilah, dengan semangat yang dimiliki, berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” kata Harnojoyo.

Apalagi, target yang diusung selanjutnya adalah enam puncak lain di dunia. Sehingga, para tiga pendaki ini secara tidak langsung dapat menjadi duta budaya, dan membantu pemerintah dalam mengenalkan Palembang hingga ke mancanegara.

“Di luar hal tersebut, tentu sebagai pecinta alam, kita harus menjadi motor untuk menjaga lingkungan,” kata Harnojoyo pula. (MC Palembang/Ria Amelia/Hidayatullah/toeb)