Bina Marga Jatim Kirim Alat Berat Bantu Pencarian Korban Longsor di Ponorogo

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Senin, 3 April 2017 | 15:25 WIB - Redaktur: Tobari - 648


Surabaya, InfoPublik - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur mengirimkan bantuan alat berat untuk membantu pencarian korban bencana longsor di Kabupaten Ponorogo, Sabtu (1/4).

Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim Gatot Sulityohadi ditemui di kantor, Senin (3/4), membenarkan bahwa alat  berat tersebut sudah berada di lokasi sejak,  Minggu (2/4).

Keberadaannya untuk membantu petugas gabungan dari BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Ponorogo, Basarnas, TNI, Polri, Tagana dan elemen masyarakat lainnya, untuk mengevakuasi warga yang dikabarkan hilang dan diduga tertimbun longsor.

"Alat berat tersebut langsung dari Bina Marga Jatim dan milik UPT Madiun, dan juga saat ini juga disediakan alat berat dari Kabupaten Ponorogo," katanya.

Alat berat ini akan berada di Desa Banaran Pulung, Kabupaten Ponorogo, hingga semua korban yang tertimpa bencana tanah longsor diketemukan oleh petugas gabungan Provinsi Jatim. "Laporan kepala UPT Madiun, total saat ini sudah enam unit alat berat yang sudah masuk ke lokasi bencana," terangnya.

Tentang kerusakan insfrastruktur, hingga saat ini belum ada laporan terkait jembatan rusak dan jalan provinsi yang rusak akibat bencana longsor di Ponorogo. "Saat ini belum ada laporan, tapi apabila nanti ditemukan kerusakan akan dibahas dan didata pasca penanganan korban bencana longsor ini, baik dengan Kabupaten Ponorogo dan stakeholder terkait," ujarnya.

Anggota DPRD Jatim Subianto menyampaikan keprihatinan yang mendalam serta mendoakan masyarakat untuk bersabar menghadapi musibah ini. "Ini ujian Allah SWT kepada kita untuk selalu sabar, semangat , ikhlas serta lebih meningkatkan ketaqwaan," pintanya.

Selain itu, ia mengapresiasi semua pihak, mulai BPBN, BPBD Jatim, BPBD Ponorogo, Pemkab Ponorogo, Tagana, Polri, TNI, Kokam Muhammadiyah, Banser NU serta relawan lainnya yang secara langsung bahu-membahu membantu masyarakat Desa Banaran. "Penanganan korban longsor perlu langkah kongret dan koordinasi lintas sektoral dalam menangani bencana alam ini," ujarnya.

Pihaknya juga menyampaikan Bank Jatim untuk memberikan bantuan atau dana CSRnya untuk asuransi petani yang terkena bencana. CSR ini apabila disetujui untuk petani yang berdampak bencana, seperti di Ponorogo para petani semangat lagi dalam bercocok tanam, dan membuat ringan bagi petani.

Ia menambahkan, tidak hanya rawan bencana longsor saja, daerah-daerah yang rawan hama yang dapat berakibatkan petani gagal harus mendapatkan asuransi. Meskipun hingga saat ini belum ada subsidi dari pemerintah pusat.

Seperti diketahui, Pemprov Jatim terus melakukan upaya evakuasi korban yang tertimbun tanah longsor menggunakan alat axcavator, serta saat ini fasilitas dapur umum dan penyaluran logistik sudah berdiri di sekitar lokasi. Pengerahan personel BPBD Jatim, BNPB dan taruna siaga bencana (Tagana) sudah diturunkan.

Gubernur juga menyatakan bencana longsor ini sebagai bencana tingkat provinsi dan kabupaten. Artinya, Pemprov Jatim dan Pemkab Ponorogo yang menangani, sedangkan pemerintah pusat melakukan pendampingan dan memfasilitasi, misalnya memberikan pelatihan-pelatihan bagi korban. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-pca/toeb)