Mendikbud: Hadapi UN, Jauhkan Praktik Curang dan Utamakan Kejujuran

:


Oleh Astra Desita, Senin, 3 April 2017 | 13:33 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 766


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengimbau kepada semua pihak untuk mengutamakan kejujuran dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) serentak untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),  Senin (3/4) hingga Kamis (6/4).

“Hari Senin sudah dimulai penyelenggaraan UN untuk jenjang SMK, saya imbau sekolah jauhkan praktik kecurangan dan utamakan kejujuran dalam penyelenggaraannya,” tegas Mendikbud melalui siaran persnya, Senin (3/4).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan 1,3 juta siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) mengikuti Ujian Nasional (UN) mulai hari ini 3 April sampai 6 April nanti. "1.327.246 siswa dari 12.509 sekolah akan mengikuti UN," kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam, seperti dikutip Antara.

Mereka terdiri dari 150.855 peserta ujian nasional kertas pensil (UNKP) dan 1.176.391 peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

"Tahun ini, SMK yang mengikuti UNBK lebih banyak atau 9.829 sekolah atau 78,58 persen sekolah dan hanya 2.680 SMK atau 21,42 persen sekolah yang mengikuti UNKP," kata dia.

Nizam berharap pelaksanaan UN tingkat SMK berjalan lancar dan tanpa ada kecurangan. "Kami menghimbau peserta UN untuk jujur dalam mengikuti UN," imbuh dia.

Untuk UN tingkat SMK tahun ini tetap menguji empat mata pelajara yaitu matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan teori kejuruan, kemudian pendidikan agama, pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, serta keterampilan komputer.

Sehari sebelumnya, Mendikbud bersilaturahmi dengan para pendidik dan tenaga kependidikan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Tenggara.  Mendikbud memberikan apresiasi kepada Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah menyelenggarakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dengan baik dan berintegritas.

“Alhamdullilah kita telah menyelenggarakan USBN. Saya tidak mendapatkan laporan pelanggaran di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam pelaksanaan USBN, ini perlu kita apresiasi dan dapat dipertahankan dalam pelaksanaan UN,” tutur Mendikbud.

Mendikbud berharap dengan diselenggarakannya UN yang bersih dan berintegritas dapat menanamkan karakter baik kepada para siswa. “Guru dapat memberikan contoh yang baik kepada para siswa, dan jangan berikan contekan apapun kepada para siswa dalam penyelenggaraan ujian. Kita berharap penyelenggaraan UN tahun ini dapat lebih baik dari tahun lalu, dan marilah kita bangun Indonesia menjadi lebih bersih jauh dari praktek kecurangan,” pesan Mendikbud.

Pelaksanaan hari pertama UN Jenjang SMK, Mendikbud akan melakukan peninjauan ke Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.  Pelaksanaan UN SMK di Kabupaten tersebut diikuti oleh 146 siswa dari 4 SMK, yang tersebar di  empat pulau, yakni  Pulau Wangiwangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binangko.

Penyelenggaraan UN di Kabupaten Wakatobi 100 persen masih berbasis kertas dan pensil (UNKP), dan secara keseluruhan diikuti 4.485 peserta dari 86 satuan pendidikan, baik dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan SMK. pada jenjang SMP diikuti  2141 siswa dari 25 satuan pendidikan. Sedangkan pada jenjang SMA diikuti 1.766 siswa dari 25 satuan pendidikan. Sementara itu, untuk pendidikan non formal, UN tahun ini diikuti 432 siswa dari 5 satuan pendidikan non formal.

Penyelenggaraan UN tahun 2017 di Provinsi Sulawesi Tenggara akan diikuti oleh 95.813 peserta, dan 1.647 satuan pendidian jenjang pendidikan SMP dan SMA/SMK. Dalam pelaksanaannya, 11.135 peserta UN dan 54 satuan pendidikan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Selanjutnya untuk pelaksanaan UNKP diikuti oleh 84.678 peserta dan 1.593 satuan pendidikan. Naskah UNKP telah tiba di masing-masing kabupaten/kota ada tanggal 27 Maret 2017.