Wali Kota Tanjungpinang Beberkan Program Pengembangan Pulau Penyengat

:


Oleh Humas Kota Tanjung Pinang, Sabtu, 1 April 2017 | 22:35 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 806


Tanjungpinang, InfoPublik - Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah menghadiri acara pengajian Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kelurahan Penyengat di Balai Adat Inderasakti, Kamis (30/3) sore.

Meski di bawah guyuran hujan deras, Lis tetap bersemangat memenuhi undangan ibu pengajian BKMT yang rutin dilakukan sebulan sekali.

Wali Kota Lis Darmansyah mengatakan hujan ini membuat kita sejuk dan kesejukannya menandakan kondisi di kota ini selalu rukun. Semoga membawa keberkahan bagi kota yang kita cintai ini.

“Adanya pengajian bulanan ini sebagai wadah untuk menjalin silaturahim diantara kita, mudah-mudahan kebersamaan kita tetap terjaga,” ucap Wali Kota Lis Darmansyah.

Dikesempatan itu, Lis memaparkan beberapa program dan kegiatan pemerintah ke depan untuk Pulau Punyengat. “Insya Allah tahun ini Pulau Penyengat akan kita tata secara bertahap, mulai dari akses jalan, pelantar, hingga Balai Adat. Perencanaanya, akses pintu masuk dan keluar Pulau Penyengat akan dibedakan, masuk dari Kampung Datuk dan keluar dari pelantar depan masjid.”

Pelantar itu nantinya kata dia, akan diperindah, selain difungsikan sebagai tempat parkir. Bila malam hari, bisa dijadikan pujasera bagi pelaku usaha di Pulau Penyengat. Ini dilakukan supaya pusat ekonomi baru dapat tumbuh di Pulau Penyengat. Guna mengantisipasi kebakaran, kita akan stanby kan mobil pemadam kebakaran di Pulau Penyengat. 

Disamping itu, lanjut Lis, ada beberapa kebijakan mengenai tata etika orang dan etika bangunan yang masih dalam tahap penyusunan. Setelah kebijakan ini rampung, kita akan sosialisasikan kepada masyarakat.

Lis pun meminta dukungan kepada seluruh masyarakat Pulau Penyengat untuk kebijakan tersebut. Ia menjelaskan mengenai gambaran dari kebijakan etika orang, kedepan orang-orang yang berkunjung ke Pulau Penyengat tidak lagi diperbolehkan mengenakan pakaian yang tidak sopan, untuk pengelolaan pakaian itu nanti kita serahkan kepada warga setempat.

Tak hanya pengunjung, kebijakan ini berlaku bagi warga Pulau Penyengat, lebih-lebih lagi pada waktu sholat, tak ada lagi warga yang tak memakai baju sambil nongkrong dan tertawa-tertawa di tempat umum. Tentu, pemandangan ini tak kan enak dilihat, bila ada wisatawan yang berkunjung ke Pulau Penyengat. 

Sedangkan untuk etika bangunan di Pulau Penyengat harus berkonsep melayu, karena itu Lis minta dukungan warga, supaya Pulau Penyengat yang kaya akan sejarah Melayu tetap terjaga indentitasnya.

Indentitas melayu adalah Islam, Islam adalah melayu harus kita jaga, kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaganya, "Mohon dukungannya, ini untuk mencerminkan ciri khas atau indentitas Melayu di Tanjungpinang," pungkasnya.

Lis pun tak lupa mengingatkan kepada ibu-ibu agar memanfaatkan kartu BPJS Kesehatan untuk mengecek kesehatannya. "Ibu-ibu harus jaga kesehatan, kartu BPJS itu jangan hanya digunakan saat ibu/bapak sakit, tetapi bisa digunakan untuk memeriksa penyakit lainnya, seperti diteksi kanker serviks, kanker payudara, mata, dan lainnya," kata Lis

Seusai memberi sambutan, Wali Kota Lis melakukan dialog santai dengan ibu-ibu dan warga yang hadir. Acara pengajian itu ditutup dengan ceramah agama dan doa yang disampaikan oleh ustadz Raja Sofyan. (Keyra)