Kerajinan Miniatur Mobil Kelurahan Ngelo Prospektif Dikembangkan

:


Oleh MC Kabupaten Blora, Jumat, 31 Maret 2017 | 07:52 WIB - Redaktur: Tobari - 727


Blora, InfoPublik - Wakil Bupati Blora Arief Rohman tertarik kerajinan miniatur mobil dari bahan bambu di Kelurahan Ngelo, Kecamatan Cepu. Sebab, hasil pembuatan miniatur dari bambu memiliki pembeda. Dalam pembuatannya, kerajinan ini sangat detail hingga berbentuk seperti nyata.

Saat mengunjungi kerajinan pembuatan miniatur di Kelurahan Ngelo, Wabub Arief Rohman melihat hasil karya secara langsung, dan dia mengapresiasi dengan hasil kerajinan ini. Harga yang dipatok berkisar Rp300.000 hingga Rp1,5 juta.

Wabup berencana akan melakukan kerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Blora, yang akan menempatkan hasil kerajinan miniatur tersebut di hotel-hotel besar di Cepu. Sebab dengan harga yang demikian yang bisa membeli hanya orang-orang kelas menengah ke atas.

‘’Nanti biar dibuatkan seperti galeri di hotel-hotel yang memajang karya ini,’’ ujarnya, di Cepu, Kamis (30/3).

Yang diharapkan produk ini kedepannya akan menjadi produk unggulan di Blora. Tetapi dengan harga yang relatif mahal itu, pengrajin diharapkan ada penambahan harga baru yang lebih bisa menjangkau bagi masyarakat yang menengah ke bawah atau  ada harga yang bervariatif.

Wabup akan melakukan komunikasi dengan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) yang nantinya produk-produk ini bisa dipajang di gedung Dekranasda agar biasa dilihat oleh pengunjung di Blora.

Salah seorang pengrajin, Agung Kunjoro Aji, mengemukakan hadirnya Wakil Bupati untuk melihat kerajinanya disambut bahagia. Tetapi dia tetap saja berharap apa yang dikatakan oleh wabup untuk membantu memasarkan produknya benar-benar terealisasi.

Sebab, menurutnya, untuk kerajinannya ini sekarang masih belum maksimal pemasarannya. Kerajinan itu dimulai sejak 2016 bersama salah satu temannya. Hingga saat ini hanya melayanani pemesan saja dan belum memiliki pemasaran yang baik.

Ia menjelaskan, sempat ada orang Lamongan dan Bojonegoro Jawa Timur yang siap membeli produk. Hanya saja produk itu dibeli sekaligus diakui oleh orang tersebut. ‘’Tapi saya tidak mau, harapan saya nanti produk ini tetap menjadi produk asli Blora,’’ ujarnya. (MC Kab.Blora/Teguh/toeb).