Pj Bupati Kulonprogo Tebar Benih Ikan Nila

:


Oleh MC Kabupaten Kulonprogo, Kamis, 30 Maret 2017 | 14:02 WIB - Redaktur: Tobari - 561


Wates, InfoPublik – Penjabat Bupati Kulonprogo Ir.Budi Antono,MSi menabur benih ikan nila di kolam air mancur kompleks Pemkab Kulonprogo di Wates,  yang belum lama ini dibangun,  dalam rangka mendukung peningkatan produksi ikan dan sekaligus pemberantasan sarang nyamuk.

Selain menambah keindahan karena di kolam air mancur ada ikan, benih ikan yang ditabur sengaja memilih ikan nila karena ikan nila dapat memakan jentik-jentik nyamuk dan memakan lumut kolam. Ikan yang sudah berkembang biak juga dapat dikonsumsi. "Kita tabur 7 Kg benih ikan nila," kata Budi Antono, Kamis (30/3).

Didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sudarno, Kepala Bagian Rumah Tangga Setda, dan beberapa pejabat lain, Budi Antono menabur 7 Kg ikan nila atau sekitar 300 ekor ikan nila merah, ke kolam air mancur dan selokan yang sudah dimodifikasi jadi kolam. 

Kepala Bagian Umum Setda Drs.L.Bowo Pristiyanto menyampaikan, kolam air mancur dibangun 2016 dan penaburan benih ikan dilakukan langsung oleh PJ Bupati. Selain untuk memperindah lingkungan, melestarikan keanekaragaman hayati, mendukung minapolitan, juga dapat membunuh jentik-jentik nyamuk dan mengurangi lumut kolam. 

Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Siti Jamilah menyampaikan, sebelumnya juga pernah memelihara ikan nila di saluran drainase yang dimodifikasi menjadi kolam. Karena drainase sebagian direhab,  sebagian ikan yang sudah besar-besar dikonsumsi.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ir.Sudarna,MMA menyampaikan, penaburan benih ikan ini jadi salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ikan, Dinas mendorong peningkatan produksi baik perorangan maupun di instansi. 

“Untuk meningkatkan sumber daya perikanan itu, memang dua hal yang  bisa saling berjalan beriringan. Ketika itu berada di suatu perairan umum atau perairan yang pemanfaatannya untuk akses umum, namanya kegiatan restoking. Kemudian kalau pembenihan, pembibitan untuk tujuan produksi, dilakukan kolam-kolam, yang dibangun dan dimiliki oleh perorangan atau lembaga tertentu,” kata Sudarna. 

Kemudian menyangkut upaya untuk melestarikan sumber daya perikanan, Dinas melakukan restoking untuk tahun 2017 ini punya sekitar 800.000 ekor yang akan ditebar di tahun 2017.  

“Sekitar 210.000 dari APBD Kabupaten, kemudian selebihnya sekitar  650.000 dari alokasi Dinas Kelautan Perikanan DIY. Dan untuk lokasinya sudah ditentukan tersebar di 12 kecamatan, utamanya itu pada di badan-badan sungai, kemudian embung atau waduk, dan selama  ini kita tambah terus, kita restoking seperti di Waduk Sermo salah satunya,” kata Sudarno. 

Di kolam-kolam yang tujuannya untuk produksi, dari waktu ke waktu  dari tahun ke tahun ada fasilitasi dari pemerintah dan untuk tahun ini tidak kurang senilai Rp3,5 miliar untuk yang sifatnya paket fasilitasi untuk warga. 

Dengan catatan pengembangan perikanan harus tersentral dan tidak tersebar agar dapat dikelola dengan efektif. Dan dengan sistem pengelolaan satu pintu, sehingga tercapai skala usaha.   (at@humaskp/toeb)