Terapkan E-Learning, BPSDMP Adopsi Sistem Dari UT

:


Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 22 Maret 2017 | 23:11 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 976


Jakarta, InfoPublik - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) akan menerapkan e-learning pada proses pembelajaran. Hal ini guna meningkatkan kualitas lulusan dan layanan peserta diklat transportasi.

"Sekolah-sekolah di BPSDM Perhubungan jenisnya pendidikan vokasi, 70 persen pedidikannya adalah praktek, makanya kita akan terapkan e-learning agar peserta didik banyak praktek dan tidak usah berlama-lama di kampus," ujar Kepala BPSDMP, Wahju Satrio Utomo yang akrab dipanggil Tommy, saat penandatanganan Kesepakatan Bersama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM transportasi melalui e-learning dengan  Universitas Terbuka (UT), Rabu (22/3).

Menurut Tommy, penerapan e-learning akan mendatangkan banyak keuntungan bagi peserta diklat, baik waktu maupun biaya yang dikeluarkan. "Ketika kita terapkan e-learning, maka taruna yang sedang praktek ataupun bekerja tetap bisa melanjutkan pendidikan dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau e-learning, ini akan menekan biaya pendidikan dan mereka bisa gunakan waktu untuk cari pengalaman," jelasnya.

Tommy menyontohkan program Diploma IV pada sekolah pelayaran yang saat ini membutuhkan waktu 4 tahun untuk menyelesaikan pendidikan dimana 4 semester belajar di kampus, 2 semester praktek dan kembali lagi ke kampus selama 2 semester. 

"Sesuai arahan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, skema ini nanti kita ubah, semester 1 sampai 4 mereka belajar di kampus dan sudah kita kenalkan e-learning, semester 5 dan 6 mereka praktek berlayar, selesai praktek mereka ujian kompetensi yang dalam hal ini misalnya mereka mendapatkan sertifikat keahlian ANT (Ahli Nautika) III, lalu mereka bisa berlayar lagi pada posisi ANT III sambil melanjutkan pendidikan melalui e-learning selama 1 tahun dan turun kapal mengikuti ujian untuk mendapatkan gelar diploma," ujar Tommy.

Tommy meyakini cara ini banyak manfaatnya bagi masyarakat khususnya peserta diklat. "Mereka akan diuntungkan dari segi biaya karena tidak perlu bayar biaya asrama, biaya makan, seragam dan lain-lain. Malah mereka bisa bekerja dan dapat gaji. Saat lulus pun mereka sudah mengantongi ijazah diploma IV plus pengalaman berlayar selama 1 tahun pada jabatan ANT III," tambah Tommy.

Untuk percepatan penerapan e-learning tersebut, BPSDMP menggandeng UT yang sudah berpengalaman dalam sistem pembelajaran jarak jauh atau e-learning. Kerja sama ini ditujukan untuk penggunaan platform sistem e-learning UT yang akan diadopsi oleh BPSDM Perhubungan pada sekolah transportasi yang ada dibawahnya.

Pemilihan UT menjadi rekan penerapa e-learning menurut Tommy adalah untuk efisiensi waktu dan anggaran penyediaan, "kita gandeng UT karena mereka sudah sangat berpengalaman, kalau kita bangun sistem sendiri akan membutuhkan waktu yang panjang dan biaya yang tinggi," ungkapnya.

Tommy menambahkan, saat ini para taruna BPSDMP sudah mulai dikenalkan sistem belajar jarak jauh atau e-learning ini. "Saat ini taruna sudah mulai kita biasakan dgn sistem e-learning, namun masih konvesional. Mereka berinteraksi online dengan pengajar saat jam belajar malam (19.30-21.00)," tambah Tommy.

Tommy berharap pelaksanaan e-learning di sekolah-sekolah Perhubungan dapat dimulai waktu dekat, "Saya berharap 1 April ini sudah jalan, walaupun masih yang sederhana dan untuk semester tertentu," ujarnya.

Namun kedepannya, jelas Tommy, e-learning akan digunakan pada setiap semester, bahkan taruna tahun akhir menggunakan e-learning secara penuh. "Arahan Bapak Menteri Perhubungan, nantinya taruna semester 7 dan 8 sudah tidak berada di kampus lagi, mereka bisa bekerja sambil menuntaskan 2 semester tersebut untuk gelar Diplomanya. Ini akan kita mulai Tahun Ajaran baru ini," ungkap Tommy.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, pada saat kunjungan ke Akademi Perkerataapian Indonesia (API) Madiun menyampaikan hal serupa tentang penerapan e-learning di sekolah-sekolah Kemenhub. "Nanti akan diterapkan banyak praktek di pendidikan, semester 5 dan 6 akan praktek dan dikenalkan e-learning, (semester) 7 dan 8 akan full elearning," jelas Budi.

Sebagai informasi, UT sudah menggunakan internet sebagai media belajar sejak tahun 1996. Internet masuk ke Indonesia pertengahan tahun 1995, dan tahun 1996 UT sudah mengadopsi penggunaan internet dengan membuat website UT, dan tahun 1999 UT sudah mengembangkan sistem belajar online berbasis email atau mailinglist

Sementara itu, Rektor UT, Tian Belawati menjelaskan bahwa UT terus mengembangkan metode pembelajaran jarak jauh dengan membangun platform sendiri, "kami mengembangkan platform Learning Management System atau sistem pengelolaan pembelajaran secara online, sehingga mahasiswa dan dosen bisa melakukan pembelajaran dalam kelas-kelas virtual, dan sekarang makin canggih," jelasnya.

Mengenai kerja sama ini, Tian juga menjelaskan bahwa UT akan membantu penuh BPSDMP menerapkan e-learning pada diklat transportasi, "kita juga akan menyusun penerapan e-learning sesuai permintaan BPSDMP, dan juga akan memberikan pelatihan kepada para dosen, agar bisa familiar menggunakan e-learning."

Hal tersebut juga dikonfirmasi Tommy. Dia menjelaskan segala aspek penyelenggaraan e-learning diharapkan dapat dibantu UT, "jadi tidak hanya platform, melainkan konversi bahan ajar ke elektronik dan pelatihan dosen pun nanti kita mintakan dari UT," jelasnya.

Kedua pihak sepakat untuk pelaksanaan kesepakatan ini sudah berjalan pada 1 April mendatang, namun penerapan secara penuh ditargetkan tahun 2018.