Kemenag Siap Bersinergi Dorong Santri Dalam Bidang Wirausaha

:


Oleh H. A. Azwar, Selasa, 21 Maret 2017 | 16:33 WIB - Redaktur: Juli - 723


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Agama menyatakan siap untuk bersinergi dengan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) untuk mendorong santri meningkatkan keterampilan (skill) menjadi wirausaha dan berkecimpung dalam industri kreatif.

"Kami tertarik untuk bekerja sama dengan KEIN. Sekarang ini kesadaran pesantren akan pentingnya life skill, selain tentunya pendalaman ilmu agama, semakin meningkat. Antusiasme dunia pesantren juga semakin tinggi," kata Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama Kamaruddin Amin dalam keterangan Kemenag di Jakarta, Selasa (21/3).

Untuk itu, dirinya akan meminta Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren untuk segera menjajaki kemungkinan itu secepatnya.

“Penjajakan diperlukan utamanya untuk bisa memahami format sinergi hingga nantinya berujung pada adanya MoU,” kata Kamaruddin.

Menurut dia, sinergi yang diharapkan adalah program yang berdampak pada dua hal sekaligus, yaitu: peningkatan kompetensi pesantren dalam menghasilkan santri dengan kompetensi life skill dan peningkatan kompetensi pesantren sebagai lembaga yang mengembangkan industri kreatif.

Diungkapkan bahwa Pesantren memiliki potensi besar untuk mendukung peningkatan daya saing ekonomi nasional dengan mengembangkan sejumlah life skil.

"Kita akan memberi afirmasi pengembangan kompetensi life skill di pesantren. Pengembangan industri kreatif salah satu yang menarik dan berpotensi dikembangkan," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Pokja Industri Kreatif KEIN Irfan Wahid mengatakan, Presiden berharap sektor industri kreatif di pesantren semakin maju agar dapat ikut menopang ekonomi secara nasional.

“Keinginan Presiden Jokowi agar pesantren dapat menjadi penopang ekonomi nasional begitu tinggi. Saya mencoba mendorong hal itu melalui sektor industri kreatif dan wirausaha santri,” kata Irfan.

Menurut Irfan, banyak hal yang bisa dilakukan para santri untuk belajar wirausaha dengan produk yang berbeda serta memiliki keunikan.

"Syaratnya, para santri tidak lekas putus asa dalam mengembangkan usaha, serta selalu membuka wawasan, tekun, dan tidak mudah menyerah," ungkapnya.