84 Persen Komplek Pabrik Pupuk PT PAU Sudah Terbangun

:


Oleh H. Roy Setiawan, Kamis, 16 Maret 2017 | 19:59 WIB - Redaktur: Tobari - 3K


Palu, InfoPublik - Gubernur Longki Djanggola mengunjungi lokasi pembangunan pabrik pupuk amoniak PT Panca Amara Utama di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (15/3), menjelang kembali ke Palu usai membuka rakor penanaman modal.

Rombongan gubernur terdiri dari Bupati Herwin Yatim, Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Dr. Elim Somba, Kadis Bina Marga Syaifullah Djafar, Kadis Penanaman Modal Christina Sandra dan Karo Humas Protokol Ridwan Mumu serta kepala OPD dan Forkopimda Banggai.

Tiba di lokasi, gubernur dijamu di ruang rapat PT PAU untuk mendengar progress pembangunan pabrik pupuk.

Dalam paparan yang disampaikan perwakilan PT PAU, Wawan Gunawan, pembangunan pabrik sudah berjalan 21 bulan sejak di-ground breaking Presiden Jokowi pada Agustus 2015 yang lalu.

Bila tak ada aral, bulan Agustus nanti pembangunan pabrik selesai dan direncanakan Oktober akan melaksanakan ekspor perdana.

Saat ini kompleks pabrik seluas 23,2 ha dan senilai US$830 juta tersebut sudah selesai terbangun sebanyak 84,15%.

Nantinya pabrik akan ditunjang dengan marine area untuk kawasan pengapalan, fasilitas pengambilan dan penyaringan air laut untuk fasilitas pendingin pabrik, power generator untuk sumber tenaga listrik, mesin boiler penghasil uap, 2 storage tank yang masing-masing berkapasitas 30.000 ton dan sarana gudang penyimpanan.

Selain itu, tenaga kerja lokal yang terserap selama pembangunan sekitar 2.500 orang. Mereka berasal dari Batui, Kintom, Nambo, Toili dan Luwuk.

Selain fokus di pembangunan pabrik, PT PAU juga getol melakukan kegiatan sosial CSR ke masyarakat sekitar seperti sunatan masal, pembangunan masjid, buka puasa bersama dan kurban hewan tiap peringatan Idul Adha.

Saat ini pihak perusahaan juga fokus melestarikan maleo secara exsitu dengan bantuan alat inkubasi, untuk menetaskan telur-telur maleo yang dibawa dari Balingara.

Gubernur senang dengan apa yang telah diperbuat PT PAU untuk Banggai dan Sulawesi Tengah. Olehnya itu, gubernur sekadar mengingatkan PT PAU agar perekrutan naker tetap dilakukan secara transparan.

Terkait naker lokal, Ia menambahkan supaya perusahaan dapat mendidik mereka terlebih dahulu melalui training setelah direkrut supaya peluang kerjanya tidak dimatikan oleh naker luar daerah maupun asing yang jauh lebih unggul.

"Mudah-mudahan ada kolaborasi tenaga kerja sehingga ada harapan bagi masyarakat lokal," harapnya.

Seputar program CSR, gubernur berkomentar hendaknya perusahaan duduk bersama dengan Pemkab Banggai dalam pelaksanaannya."Pemkab tidak boleh diabaikan," tegas Gubernur Longki. "Alangkah baiknya dibuat MoU supaya kita sama-sama tahu dan bertanggungjawab," tambahnya supaya CSR berjalan efektif, tepat sasaran.

Akhirnya gubernur berharap penyelesaian pabrik pupuk amoniak sesuai jadwal yang ditetapkan agar nanti bisa diresmikan presiden. "Apapun proyek strategis nasional yang ada (di Sulteng), Silahkan undang saya untuk meresmikan," kata gubernur mengulang pesan kepala negara Jokowi saat rapat terbatas beberapa minggu lalu di Jakarta.

Usai pemaparan, rombongan gubernur lalu diajak manajemen PT PAU 'jalan-jalan' melihat progress pembangunan pabrik pupuk amoniak.

Selain meninjau pabrik, iring-iringan mobil gubernur juga menjajal jalan alternatif sepanjang 12 km yang nanti akan diserah terimakan dari pihak pembangun, perusahaan migas Dongi Senoro ke Pemprov Sulteng. (MC Sulteng/h roy setiawan/toeb)