Menpar Akan Launcing Calender of Event Riau 2017 Menyapa Dunia

:


Oleh Untung S, Kamis, 16 Maret 2017 | 13:05 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 411


Jakarta, InfoPublik-Menyapa dunia menjadi tagline yang dipakai Provinsi Riau pada 2017. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam launching Calender of Event Provinsi Riau yang akan digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Jakarta, Kamis (16/3) malam.

Menurut Biro Hukum dan Humas Kemenpar dalam keterangan tertulisnya yang diterima InfoPublik, Rabu (15/3), tertulis Menpar Arief Yahya akan hadir bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Bupati Pelalawan M Harris, Bupati Rokan Hilir Suyatno, Bupati Kuantan Singingi Mursini, dan Kadisparekraf Provinsi Riau Fahmizal di kantor kementerian itu. "Pastikan semua kalender kegiatan itu berjalan sesuai skedulnya, karena akan menjadi patokan timeline nya oleh para travellers. Jangan sampai berubah tanggal, apalagi bulan dan tahun, ayao hadiri launchingnya dan datangi even-nya," pesan Menpar Arief.

Hal ini sangat penting karena menurut Menpar, travellers sudh membuat planning untuk berwisata jauh hari sebelumnya. Masing-masing negara punya kebiasaan season yang berbeda-beda. "Mereka akan searching, booking, sampai payment via online. Anda bisa bayangkan, kalau berubah tanggal, mereka akan sangat kerepotan," papar Arief yang mantan Dirut PT Telkom teraebut.

Tiga event besar pariwisata; yakni Festival Bekudo Bono, Bakar Tongkang, dan Pacu Jalur  bakal digelar tahun ini sebagai magnet untuk meningkatkan kunjungann wisatawan sekaligus mempromosikan Riau sebagai destinasi pariwisata ungulan yang berbasis budaya Melayu secara intens dan  lebih fokus.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan menjadikan Bono (fenomena alam berupa gelombang sungai di Kuala Kampar, Pelalawan yang dinilai para surfer dunia sebagai gelombang sungai terbaik di dunia) sebagai magnet untuk mendatangkan wisatawan dunia ke Riau, selain event  Bakar Tongkang dan Pacu Jaluar yang sudah dikenal ke mancaranegara.  

“Bono menjadi semacam penghela atas keunggulan lain semisal Bakar Tongkang dan Pacu Jalur. Kita fokus mengusung Bono agar benar-benar tampil atas kekuatannya yang dinilai sebagai gelombang sungai terbaik di dunia. Sejumlah peselancar mancanegara sudah membuktikannya. Kini bagaimana kita menghadirkan Bono atas keunikannya. Upaya tersebut tidak boleh setengah-setengah, namun harus benar-benar terkonsep, terukur, dan  memiliki sistem perencanaan sampai evaluasi,” kata Gubernur Arsyadjuliandi  (Andi) Rachman dalam pesan tertulisnya pula.

Menurut  Andi Rachman membangun  pariwisata merupakan upaya kolektif yang membutuhkan sinergitas termasuk publik yang menjadi subjek di objek pariwisata. Kita berharap ketika Bono sudah kuat, maka ia akan menjadi pintu masuk dalam memperkenalkan objek lain, termasuk pariwisata berbasis budaya sampai kuliner,” kata Andi Rachman.

Menteri Arief Yahya menyambut baik ditetapkan top 3 top event pariwisata dalam calender of event Riau 2017, dengan menjadikan Bono sebagai ikon dalam menarik kunjungan wisatawan. “Bono sudah dikenal ke seluruh dunia. Aset pariwisata Bumi Lancang Kuning ini harus dikelola secara profesional  dengan mempromosikan melalui event (Festival Bekudo Bono) menggunakan pendekatan POP (pre-event, on-event  dan post-event) agar mencapai sasaran yang optimal,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar menjelaskan, gelombang Bono di Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan. yang mencapai ketinggian 6 meter tersebut terbaik di dunia mengalahkan gelombang sungai Amazon Brasil. Keunikan wisata minat khusus dan olahraga petualangan gelombang Bono Riau ini telah dibuktikan oleh para surfer dunia  antara lain Steve King dan trio peselancar dari Australia yang memecahkan rekor selancar paling lama di gelombang sungai di Kuala Kampar dan menarik perhatian masyarakat dunia. “Saya setuju dengan tekad Gubernur Andi Rachman yang mempromosikan Bono secara terkonsep dan terukur, memiliki sistem perencanaan sampai evaluasi,” kata Arief Yahya.

Dua event unggulan lainnya yakni; Bakar Tongkang akan berlangsung di Bagan Siapiapi, Rokan Hilir, Riau sebagai acara ritual dan sudah berlangsung lebih seabad melibatkan ribuan warga serta mendatangkan banyak wisatawan mancanegara (wisman). Acara bakar tongkang tahun ini akan dimeriahkan dengan hiburan dengan mendatangkan superstar dari Taiwan dan artis Malaysia. Sementara itu event Pacu Jalur yang berlangsung Kabupaten Kuantan Singingi  mempunyai keunikkan sebagai ritual tahunan dan lebih banyak menampilkan kearifan lokal sebagai semangat bergotong royong. Pacu jalur diikuti para pendayung perahu tradisional sebanyak  45-60 orang pendayung di masing-masing perahu.  “Event ini selain melibatkan ribuan masyarakat, juga mendatangkan wisman. Prosesi  bakar tongkang medatangkan sekitar 20 ribu wisman etnis Tionghoa,” kata Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, tiga event unggulan pariwisata Riau; Festival Bekudo Bono, Pacu Jalur,  dan Bakar Tongkang merupakan perpaduan dari tiga potensi sebagai fortopolio bisnis pariwisata yaitu;  budaya (culture) mempunyai porsi paling besar 60%, alam (nature) 35%,  dan manmade 5%. Dari culture dikembangkan berupa wisata warisan budaya dan sejarah 20%; wisata belanja dan kuliner  45%; dan wisata kota dan desa  35%, sedangkan nature  dikembangkan dengan produk wisata bahari (marine tourism) 35%; wisata ekologi (eco tourism) 45%; dan wisata petualangan (adventure tourism) 20%. Sementara itu sn manmade  dikembangkan dalam wisata MICE (MICE and event tourism) 25%; wisata olahraga (sport tourism) 60%; dan obyek wisata yang terintergrasi (integrated area tourism) 15%.

Festival Bekudo Bono (Mengarungi gelombang Bono dengan menggunakan sampan kayu)   akan berlangsung di Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan  pada 13-16 Maret 2017, sedangkan event Bakar Tongkang (sebagai tradisi masyarakat Tionghoa yang memuja dewa langit sebagai penyelemat dari ganasnya ombak ketika pendahulu mereka melakukan pelayaran dari Tiongkok menuju Bagansiapiapi sekitar tahun 1883) akan berlangsung di Bagansiapiapi, Kabupapten Rokan Hilir pada 10-11 Juni 2017. Untuk event  Pacu Jalur akan berlangsung pada 23-26 Agustur 2017 di Kabupaten Kuantan Sengingi.

Acara Launching Calender of  Event  Riau 2017 dimeriahkan dengan pertujukan kesenian dan tari tradisional Riau serta penampilan violislinist Mayla Faiza. Pada acara itu juga disajikan kuliner khas Riau (Kuliner Melayu) serta ditampilkan tayangan video tentang profil pariwisata unggulan Riau.