Kemendikbud Dukung Gerakan Perempuan Indonesia Maju Melalui Pendidikan

:


Oleh Astra Desita, Rabu, 8 Maret 2017 | 16:51 WIB - Redaktur: Juli - 598


Jakarta, InfoPublik - Memperingati Hari Perempuan Internasional 2017 sebanyak 9 organisasi perempuan yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Cinta Pendidikan menyelenggarakan kegiatan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Dalam kesempatan tersebut mereka menyampaikan pernyataan sikap Untuk memajukan Pendidikan Perempuan Indonesia, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan selalu mendukung gerakan perempuan Indonesia untuk memajukan perempuan di tanah air melalui pendidikan.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Kemendikbud Harris Iskandar mengapresiasi dan mendukung penuh pernyataan sikap yang disampaikan sembilan ormas tersebut.

"Saya sangat senang sekali dengan inisiatif ibu-ibu sekalian memajukan program-program pendidikan PAUD dan Dikmas," kata Harris Iskandar saat memberikan sambutannya di depan peserta dialog interaktif yang mengambil topik terkait PAUD dan Dikmas, di Jakarta, Rabu (8/3).

Harris menyampaikan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, selain bonus demografi yang harus dijawab dengan produktivitas, Indonesia menghadapi tantangan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Selain itu, dalam upaya mencapai target-target Sustainable Development Goals (SDGs), pemerintah membutuhkan kolaborasi dan kerja sama dari mitra-mitra strategis.

Ia mengungkapkan bahwa para ibu dan organisasi perempuan merupakan mitra strategis Kemendikbud. Tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional sejak tahun 1913.  Tahun 2017 ini peringatan Hari Perempuan Internasional mengambil tema "Be Bold for Change".

Disebutkan, Indonesia saat ini menempati peringkat 88 untuk kesetaraan jender untuk negara-negara di dunia (data World Economic Forum tahun 2016). Masih jamak ditemui ketimpangan terhadap perempuan yang berada pada daerah terpencil dan termarjinalisasi.

Menurutnya, pentingnya investasi pada pendidikan usia dini, khususnya masa pre-natal atau masa dalam kandungan bunda. "Bukti-bukti empirik menunjukkan pentingnya program PAUD pada investasi sumberdaya manusia," pungkasnya.