Bupati Belu Minta Data Lahan Pertanian Harus Akurat

:


Oleh MC Kabupaten Belu, Rabu, 8 Maret 2017 | 08:25 WIB - Redaktur: Tobari - 424


Atambua, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Belu, di bawah kepemimpinan Bupati Belu Willybrodus Lay dan Wakil Bupati JT Ose Luan, terus berupaya mendorong sektor pertanian dan perkebunan sebagai sektor yang diunggulkan untuk meningkatkan pendapatan dan memperbaiki taraf hidup masyarakat.

Dalam setiap kesempatan, keduanya selalu menegaskan agar data sektor pertanian dan perkebunan harus akurat dan real, sehingga pada perencanaan sampai  pelaksanaan program pemerintah ke depan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Penegasan itu disampaikan Bupati Willybrodus Lay di hadapan para Kepala Bidang, Kepala Seksi dan staf Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Belu, ketika melakukan Rapat Evaluasi Kinerja intansi itu, di aula pertemuan, Selasa (7/3).

Data itu harus benar-benar real dan berdasarkan fakta di lapangan, seperti berapa luas lahan pertanian yang mau dikerjakan, berapa luas lahan bukan pertanian, yang masuk dalam kawasan hutan.

“Jangan anggap semua itu sama. Bagian data harus menyajikan data dengan akurat, sehingga sinkron dengan penghasilan atau juga bantuan yang nanti diterima,” kata Bupati.

Kepada para petugas penyuluh Lapangan (PPL), Bupati menegaskan agar bekerja secara maksimal, dalam mendampingi masyarakat dan memberikan data berdasarkan keadaan yang sebenarnya di lapangan, tidak sekedar menerka-nerka atau menggunakan data lama.

“PPL harus kerja secara benar. Pemerintah membayar mereka untuk mendampingi kelompok tani, dan turun ke lokasi dan lahan pertanian untuk mendata. Lakukan koordinasi dan kerja sama dengan kepala desa dan pimpinan wilayah, sehingga datanya benar-benar dipertanggungjawabkan,” ujarnya lagi

Menyinggung keberadaan tiga kebun dinas yang berada di Halikelen seluas 1,8 Ha, Motabuik seluas 2,8 Ha, dan Debuklaran seluas 10 Ha, dirinya meminta agar Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan dapat memanfaatkan dan mengelola kebun yang menjadi aset Pemkab Belu itu secara baik sehingga tidak terbengkalai dan mubazir.

“Kita akan kelola 3 kebun aset Pemkab Belu itu dalam tahun ini, buat perencanaan sehingga kebun itu bisa dimanfaatkan, dan kalau bisa hari Jum’at harus gotong royong membersihkan kebun pemerintah itu,” kata Bupati.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Belu Maria Sabina Mau Taek, dalam kesempatan itu menyampaikan terimakasih kepada Bupati Belu yang telah menyampaikan motivasi dan pemikiran-pemikiran guna mengembangkan dan memajukan pertanian di kabupaten Belu ke depan lebih baik lagi.

“Tahun 2017 ini kami mengelola anggaran sekitar Rp14 miliar, di mana untuk belanja langsung Rp10 miliar lebih yang digunakan untuk membiayai 12 program kegiatan dengan pekerjaan yang melibatkan pihak ketiga ada 37 paket. Sementara pekerjaan konstruksi ada kegiatan DAK berupa pengadaan 4 unit embung dan 9 unit jaringan irigasi,” katanya.

Sementara berbicara tentang keberadaan 3 kebun dinas itu, dirinya merinci bahwa yang ada di Debuklaran merupakan balai benih untuk tanaman padi, yang di Motabuik adalah balai benih pembantu untuk jagung, sedangkan yang ada di Halikelen merupakan perkebunan yang ditangani masing-masing bidang yang ada. (MC Belu/Herryklau/toeb)