KTT IORA Diharap Mampu Hadapi Tantangan Kini dan Masa Depan

:


Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 7 Maret 2017 | 22:19 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 246


Jakarta, InfoPublik – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengharapkan, selain memperingati 20 tahun berdirinya negara-negara anggota kawasan samudera hindia (IORA), para penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi mampu mendorong lebih cepat untuk menghadapi segala bentuk tantangan kini dan masa depan.

“Selain untuk memperingati 20 tahun berdirinya IORA, penyelenggaraan KTT ini merupakan suatu langkah strategis dan progresif para pemimpin IORA untuk mendorong IORA agar mampu bergerak lebih cepat, mampu menghadapi situasi masa kini dan mampu menghadapi tantangan masa depan,” kata Presiden saat konferensi Pers penutupan penyelenggaraan KTT IORA yang berlangsi di Jakarta 5-7 Maret 2017 didampingi Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.

Presiden menambahkan, KTT IORA merupakan KTT pertama sakaligus tonggak pembaharuan komitmen Negara anggota IORA untuk meningkatkan kerjasama. Para pemimpin IORA menyadari tantangan yang dihadapi saat ini, peluang yang ada serta pentingnya menjaga samudera hindia yang mempersatukan Negara anggotanya.

“KTT kali ini juga merupakan tonggak pembaharuan komitmen Negara-negara anggota IORA untuk mengintensifkan kerjasama IORA. Semua pemimpin menyadari tantangan yang dihadapi saat ini, semua pemimpin menyadari mengenai potensi yang dimiliki oleh Negara-negara IORA, semua pemimpin IORA juga menyadari pentingnya untuk menjaga samudera hindia, Samudera yang mempersatukan negara anggota IORA.

Dikatakan Presiden, penyelenggaraan KTT IORA menghasilkan poin penting yakni Jakarta Concord dimana isinya adalah penguatan enam butir kerjasama ditambah tiga kerjasama yang telah disepakati untuk dapat diwujudkan bersama.

“KTT kali ini menghasilkan Jakarta Concord. Didalam concord kita menentukan komitmen memajukan keamanan dan keselamatan maritim, meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi, memajukan pengembangan dan pengelolaan perikanan yang berkesinambungan dan bertanggugjawab, memperkuat pengelolaan resiko bencana, memperkuat kerjasama akademis dan ilmu pengetahuan, serta memajukan kerjasama dibidang pariwisata dan kebudayaan. Selain enam kerjasama tersebut para pemimpim IORA juga mendorong IORA untuk memperkokoh kerjasama  tiga isu lainnya, yaitu blue ekonomi, women empowerment dan demokrasi tata  pemerintahan yang baik, pemberantasan korupsi serta hak asasi manusia,” tegas presiden.

Satu hal yang paling utama dan menjadi keinginan bersama para pemimpin IORA kata Presiden, adalah menciptakan samudera hindia sebagai kawasan yang aman, damai dan sejahtera serta tunduk pada pernajnian hokum laut internasional.

“Yang paling utama yang menjadi keinginan semua pemimpin IORA adalah menciptakan samudera hindia sebagai kawasan yang aman dan damai dan para pemimpim juga memiliki komitmen tinggi untuk menghormati hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 yang kita sebut sebagai konstitusi untuk mengatur samudera,” ujarnya.

Kondisi samudera hindia yang aman dan damai menjadi prasyarat utama bagi pelaksanaan kerjasama antar Negara IORA dibidang lainnya.

Satu hal lagi yang sangat disambut baik oleh para peminpin IORA kata Presiden adalah penyelenggaraan IORA bisnis summit yang perlu dikembangkan kerjasamanya untuk masa depan yang lebih baik.

“Jejaring dan kersama antar pengusaha harus terus diperkuat dimasa-masa yang akan datang,” sebutnya.