Peran, Agenda, dan Target Indonesia dalam IORA

:


Oleh Irvina Falah, Sabtu, 4 Maret 2017 | 17:47 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 1K


Wawancara dengan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, Desra Percaya

Dalam waktu dekat, Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) Tahun 2017 akan diselenggarakan. Tepatnya pada tanggal 5 s.d. 7 Maret 2017, bertempat di Jakarta Convention Center. Acara yang dihadiri oleh sejumlah Kepala Negara dan para delegasi anggota IORA tentu saja menjadi momentum penting untuk transfer nilai, visi, dan misi Indonesia di antara negara-negara Samudera Hindia tersebut. Berikut wawancara dengan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, Desra Percaya pada rapat persiapan IORA Leaders Summit pada 22/2 lalu.

Apa sebenarnya target utama Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan KTT IORA kali ini? Bagaimana upaya Indonesia memperkuat komitmen dalam IORA?

Inisiatif Indonesia untuk menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi IORA pada tingkat Kepala Negara/Pemerintahan didasari komitmen untuk memperkuat kerjasama dan mengembangkan budaya dialog (habit of dialogue) antar negara dalam kawasan, serta untuk menjawab tantangan-tantangan yang dapat berdampak terhadap stabilitas dan perdamaian di kawasan. Tekad untuk memperkuat komitmen bersama ini tercermin melalui pengesahan IORA Concord, IORA Action Plan dan sebuah Declaration on Preventing and Countering Terrorism and Violent Extremism.
IORA Concord merupakan pengejawantahan visi dan norma kerja sama IORA di masa depan, agar lebih responsif dalam menjawab berbagai tantangan baru di kawasan Samudra Hindia. IORA Action Plan melengkapi IORA Concord sebagai rencana aksi strategis pada tiap-tiap area prioritas dan lintas sektoral. Melalui berbagai kegiatan jangka pendek, menengah dan panjang, IORA Action Plan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di kawasan Samudra Hindia.

Sejauh mana sebenarnya peran aktif Indonesia selama berkecimpung dalam IORA, khususnya sejak menjadi ketua IORA pada periode 2015 s.d. 2017? Apa saja peran aktif Indonesia?

Kerja sama IORA merupakan salah satu platform untuk memajukan kerja sama maritim komprehensif (comprehensive maritime cooperation) di tataran regional Indo-Pasifik. Dalam kaitan ini, selama masa tersebut Indonesia bertekad untuk tidak sekedar menjadi Ketua, tetapi juga Pemimpin. Oleh karena itu, Indonesia berperan aktif dalam sejumlah hal, antara lain:

Pertama, Indonesia berkomitmen untuk mendorong kerja sama negara anggota IORA dan mitra wicara melalui 6 (enam) isu prioritas kerja sama (keamanan dan keselamatan maritim; fasilitasi perdagangan dan investasi; manajemen perikanan; manajemen penanggulangan resiko bencana; ilmu pengetahuan dan teknologi; serta pariwisata dan pertukaran budaya). Disamping itu, Indonesia juga menaruh perhatian untuk lebih meningkatkan kerja sama pada dua isu lintas sektoral, blue economy dan pemberdayaan perempuan.

Kedua, Indonesia mendorong sejumlah inisiatif dalam kerangka IORA kerja sama IORA. Utamanya, dengan menghasilkan outcome yang strategis, relevan dan kredibel sesuai dengan situasi geopolitik di Samudera Hindia (IORA Concord).

Ketiga, Penguatan IORA sebagai institusi/konsolidasi kelembagaan; Keempat, Menciptakan peluang bisnis dan investasi di kawasan; Kelima, Pengarus utamaan kerja sama kemaritiman/mainstreaming maritime cooperation melalui antara lain kerja sama ekonomi maritim, blue economy, dan manajemen sumber daya maritim. Hal ini sejalan dengan pencanangan visi Poros Maritim Dunia Presiden RI;

Keenam, Mendorong negara anggota IORA dan Sekretariat IORA untuk melakukan promosi guna meningkatkan people awareness mengenai keberadaan IORA, potensi kerja sama ekonomi, pariwisata, pendidikan, kelautan dan budaya di kawasan Samudra Hindia. Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan visibility IORA pada tingkat domestik dan internasional (melalui IORA outreach programs).

Apa saja inisiatif dan komitmen Indonesia dalam IORA?

Inisiatif dan komitmen sangat penting bagi IORA untuk berkembang menjadi kekuatan regional negara kawasan, untuk itu Indonesia telah melakukan beberapa hal. Antara lain, Prakarsa Utama Indonesia dalam IORA Concord sebagai outcome strategis 20 tahun IORA dan Penyelenggaraan IORA Leaders’ Summit (one-off) pada Maret 2017 nanti. Indonesia juga memberikan inisiatif untuk memberikan dana hibah kepada IORA Special Fund sebesar US$ 250,000.

Selain itu, beberapa program juga menjadi bentuk inisiatif dan komitmen Indonesia dalam gelaran IORA nanti, hal ini tercermin dalam program yang telah disusun, diantaranya;
1. Workshop on Culture and Heritage Tourism, Oktober 2015;
2. The 3rd Indian Ocean Dialogue, April 2016;
3. Ad hoc Committee Meeting on the IORA Concord – sudah terlaksana 3 kali (Maret, Mei, dan oktober 2016);
4. The 6th Bi-annual CSO Meeting, Mei 2016;
5. International Symposium “IORA 20th Anniversary: Learning from Past and Charting the Future”, September 2016;
6. IORAG Regional Workshop “Intersection of Culture in Indian Ocean”, Oktober 2017;
7. IORA Guide for Investment (in progress);
8. IORA Web Trade Repository (in progress);
9. The 2nd Blue Economy Conference (in progress – Mei 2017);
10. IORA-RCSTT Medicinal Focal Points Meeting (in progress – Mei 2017)

Agenda penting apa yang menjadi prioritas dalam IORA kedepannya?

Posisi geografis Indonesia yang terletak diantara dua samudra mendorong Indonesia untuk memperluas perannya sebagai perekat dalam mengintegrasikan dua kawasan Samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia perlu mengisi kekosongan (hollowness) dalam kepemimpinan (regional leadership) di kawasan Samudra Hindia sekaligus untuk mempromosikan kawasan Samudra Hindia sebagai New Growth Center.

Sejalan dengan tujuan tersebut, prioritas yang menjadi agenda penting IORA ke depan adalah implementasi secara konkrit dokumen-dokumen keluaran KTT IORA, yaitu IORA Concord, IORA Action Plan dan Declaration on Preventing and Countering Terrorism and Violent Extremism. Ketiga dokumen tersebut merupakan pengukuhan kerja sama IORA ke tingkat yang lebih maju setelah 20 tahun pendiriannya.

Agenda prioritas utama lainnya adalah penguatan kelembagaan IORA, termasuk penguatan kerangka kerjasama dan outreach IORA dengan mitra-mitra lembaga di tingkat regional dan global, termasuk dengan ASEAN dan PBB serta memperkuat implementasi komitmen area prioritas dan lintas sektoral IORA. (AHL – Humas Kemensetneg). 

Sumber: Setneg.go.id