MoU dengan Arab Saudi, Indonesia Dapatkan Tambahan Slot Penerbangan

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 3 Maret 2017 | 16:13 WIB - Redaktur: Elvira - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kerjasama bidang otoritas penerbangan antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI dengan otoritas penerbangan sipil Kerajaan Arab Saudi telah disepakati. Menhub Budi Karya Sumadi dan pihak Kementerian Perhubungan Arab Saudi menandatangani MoU kesepakatan tersebut di Istana Bogor, Rabu (1/3), disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Raja Salman Bin Abdul Azis Al Saud.

Menteri Perhubungan mengatakan dengan kesepakatan tersebut, ke depan penerbangan berjadwal Indonesia ke Arab Saudi dan sebaliknya akan lebih elastis. Terutama warga sipil yang hendak bepergian ke Jeddah dan Madinah untuk umroh ataupun berlibur.

"Sebelumnya, penerbangan ke Jeddah dan Madinah terbatas, kesana maupun kesini terbatas. Kita sepakati, baik kesana maupun kesini sekarang tidak terbatas," ungkap Menhub Budi di Jakarta, Kamis malam (2/3).

Kemudahan penerbangan ke Arab Saudi ini, lanjut Menhub Budi, sangat penting karena tingginya animo masyarakat Indonesia bepergian ke Arab Saudi setiap tahunnya. 

Oleh karena itu menurut Menhub selain Jakarta, Surabaya, dan Medan yang selama ini sudah ada penerbangan reguler, akan ada penambahan tiga kota tujuan. "(Memang) perlu ada tambahan kota tujuan, karena kuota kita banyak sekali sehingga butuh ruang strategis untuk kita tambahkan yaitu tiga kota Solo, Balikpapan dan Ujungpandang," jelasnya. 

Tindaklanjut lain dari kerjasama kedua otoritas penerbangan sipil, Menhub Budi menyatakan pihaknya akan menyusun perencanaan dalam waktu dekat yakni dengan melihat berbagai peluang bisnis, termasuk mengenai dikembalikannya kuota haji dan kapasitas umroh oleh Kerajaan Arab Saudi.  

"Bisnisnya seperti apa, kira-kira ada tambahan berapa, kita bagi dua. Dengan dasar itu kita apply slot-slotnya ke mereka. Batasnya slot dan pasar," kata Budi. 

Rencana bisnis yang disusun sekaligus memperbaiki rencana kerja ke depan. Diharapkan dalam dua sampai tiga bulan ke depan rencana tersebut dapat segera dieksekusi. 

Sebelumnya pada Rabu (1/3), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan tertulisnya dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, menyatakan kuota haji seluruh negara mulai tahun ini kembali normal setelah mengalami pemotongan 20 persen dalam empat tahun terakhir.  

Pemotongan kuota karena adanya renovasi Masjidil Haram. Khusus Indonesia, selain dikembalikan normal menjadi 211 ribu juga ada penambahan sebesar 10 persen. Sehingga total jamaah haji tahun ini berjumlah 221 ribu jamaah yang bisa berangkat ke Tanah Suci.