Butuh Koordinasi Bersama Tangkal Radikalisme dan Terorisme

:


Oleh MC Kabupaten Belu, Rabu, 1 Maret 2017 | 10:15 WIB - Redaktur: Tobari - 497


Atambua, InfoPublik - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat, agar senantiasa meningkatkan koordinasi dan kerja samanya dalam menangkal paham radikalisme dan aksi terorisme, yang akhir-akhir ini merebak.

Permintaan itu disampaikan Wakil Bupati Belu JT Ose Luan saat membacakan sambutan Gubernur NTT pada acara Dialog Publik Pencegahan Penyebaran Paham Radikalisme dan Terorisme di Kabupaten Belu, yang berlangsung di aula Hotel Paradiso, Senin (27/2).

Dikatakan, akhir-akhir ini masyarakat seringkali diperhadapkan dengan munculnya paham radikalisme dan gerakan-gerakan massa yang dilatarbelakangi pandangan radikal serta aksi-aksi terorisme, yang tidak hanya menjangkit pada salah satu agama atau keyakinan saja, tetapi muncul dan berkembang dalam berbagai macam versi.

Jika dicermati bersama, aksi terorisme di Indonesia menjadi potensi ancaman bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum, rendahnya tingkat pendidikan dan kualitas SDM.

Selain itu, juga terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di tengah-tengah kehidupan kemasyarakat dengan semakin tingginya angka kemiskinan, lemahnya pemahaman keagamaan, serta menurunnya kesadaran akan wawasan kebangsaan dan bela negara.

“Tugas kita ke depan tidak mudah, tetapi saya percaya dalam kebersamaan kita mampu membenahi seluruh aspek kehidupan menuju Indonesia yang sejahtera. Mari kita bersama sebagai satu komponen masyarakat mewujudkannya mulai dari diri kita sendiri sesuai tugas dan tanggung jawab,” ujarnya.

Khusus untuk wilayah NTT, Gubernur dua periode itu mengemukakan beberapa langkah yang sudah diambil dan dilaksanakan, antara lain melakukan sosialisasi bahaya radikalisme untuk generasi muda, pelajar, mahasiswa, tokoh agama dan aparatur baik di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota.

Kemudian, mengefektifkan peran Forum Kewaspadaann Dini Masyarakat dari tingkat provinsi, kabupaten hingga kecamatan sebagai bentuk pelibatan masyarakat dalam pencegahan paham radikalisme dan aksi terorisme, serta hadirnya Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Propinsi NTT.

“Langkah-langkah ini diharapkan dapat membangun kebersamaan dalam mengkonsolidasikan segenap kekuatan dari semua elemen masyarakat untuk bersama-sama melakukan langkah konkret dalam bentuk rencana aksi yang dapat dieksekusi semua pihak sesuai tugas masing-masing,” tambahnya

Di akhir sambutannya, Gubernur NTT meminta dan mengajak seluruh komponen masyarakat agar tetap meningkatkan koordinasi, kerja sama dan kemitraan, untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah waspada dan antisipasi dini terhadap setiap potensi ancaman terhadap stabilitas nasional di daerah.

Kepala Kesbangpol Provinsi NTT Sesilia Sona dalam arahannya mengatakan paham radikalisme dan aksi terorisme adalah ancaman nyata, dan itu harus diantisipasi sedini mungkin. Antisipasi itu harus dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat.

“Kita mau agar negara ini aman dan nyaman, tetapi kalau ada yang mau mengganggu, harus dijadikan musuh bersama,” tegasnya.

Kegiatan dialog yang berlangsung sehari ini diikuti berbagai komponen masyarakat dan TNI dan Polri yang ada di Kabupaten Belu. (MC Belu/HerryKlau/toeb)