Pemprov Jatim Akan Bangun Pusat Pengelolaan Sampah dan Limbah B3

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Selasa, 28 Februari 2017 | 17:38 WIB - Redaktur: Tobari - 427


Surabaya, InfoPublik - Untuk mengatasi pertumbuhan jumlah sampah, Pemprov Jatim akan membangun Pusat Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (PPSLB3). Rencananya, tempat tersebut akan dibangun di Mojokerto seluas 57 Ha, dan tahun ini pembangunan diawali dengan pembebasan lahan.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo di depan Wapres RI Jusuf Kalla pada acara Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2017 dengan tema “Mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2020”, di Taman Suroboyo, Kenjeran Surabaya, Selasa (28/2).

Ia mengatakan, pembangunan PPSLB3 merupakan hal yang penting untuk dilakukan mengingat sampah merupakan permasalahan yang sangat kompleks dan terkait dengan masyarakat sehari-hari, serta perkembangan dunia usaha.

Berdasarkan data, di Jatim jumlah penduduk mencapai 39.075.291 jiwa per akhir 2016 dan terdapat sebanyak 811.273 pabrik. Dari hal tersebut, telah menghasilkan timbunan sampah sebanyak 64.766.919 m3 per hari, sampah spesifik (limbah B3) sebanyak 170 juta ton tahun/tahun, serta sampah medis sebanyak 1,9 juta ton/tahun.

“Sampah yang spesifik limbah B3 diangkut ke Cileungsi. Ongkos produksi untuk mengangkut B3 ke Cileungsi sangat mahal. Sehingga atas ijin Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kami akan membangun PPSLB3 di Mojokerto. Diharapkan tahun depan bisa diresmikan,” ujar Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim.

Disamping bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta pengentasan kemiskinan, Pakde Karwo berharap keberadaan PPSLB3 tersebut dapat memelopori terwujudnya Indonesia Bersih Sampah di tahun 2020.

Selain rencana pembangunan PPSLB3, Pemprov Jatim juga telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi permasalahan sampah. Antara lain, Pemprov Jatim mencanangkan Desa/Kelurahan Berseri (Bersih dan Lestari) pada 2010 yang jumlahnya saat ini telah mencapai 209 desa/kelurahan dengan jumlah kader lingkungan sekitar 20.000 kader. Kader tersebut tediri dari kelompok masyarakat maupun kader PKK.

Dari program Desa/Kelurahan Berseri telah banyak dilakukan inovasi dalam pengelolaan sampah antara lain dibentuknya bank sampah “Pinjam Uang Bayar Sampah” dengan omset yang mencapai Rp1 miliar, pemanfataan gas metan dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah dapat disambungkan pada rumah tangga di sekitar TPA sebanyak 1666 KK.

Selain itu, desa/kelurahan Berseri juga melakukan inovasi berupa daur ulang sampah anorganik oleh pengrajin sektor lingkungan dan berobat dengan asuransi sampah, yang dirintis oleh dr. Gamal Albinsaid.

Dalam sambutannya, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, sampah bisa menjadi kawan atau lawan tergantung dari diri sendiri. Bila menjadi kawan, sampah akan kaya manfaat untuk masyarakat. Dan bisa menjadi lawan, jika tidak mengelolanya dengan baik bahkan dampaknya dapat merusak kesehatan.

“Sampah bisa jadi penyakit, merusak lingkungan. Tapi bila ditangani dengan baik maka akan bermanfaat seperti jadi pupuk dan bahkan pakaian,” jelasnya.

Namun untuk berkawan dengan sampah,  harus dimulai dari kesadaran diri sendiri dan tidak lagi menggantungkan diri kepada pihak lain seperti pihak kebersihan dan lainnya. Semua orang harus bertanggung jawab akan lingkungannya, tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini menyampaikan, untuk mengawali pelaksanaan Peringatan HPSN Tahun 2017 ini, sebanyak 16.000 warga Surabaya bekerja bakti membersihkan lingkungan di sepanjang Pantai Kenjeran sejak pukul 06.00 WIB. “Ini dilakukan guna mendukung program Indonesia Bersih Sampah 2020,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Drs. Benny Sampir Wanto, MSi menjelaskan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini berupa Motor Sampah, Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah dengan kapasitas 20 ton per hari, dan tempat sampah.

Bantuan juga diberikan kepada Bupati Lamongan berupa PDU Sampah dengan kapasitas 10 ton per hari.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menyerahkan penghargaan Bank Sampah Terbaik kepada Bank Sampah Bina Mandiri Surabaya, Bank Sampah Gemah Ripah Yogyakarta, Bank Sampah Makassar Tano, Bank Sampah Induk Banjarmasin, Bank Sampah Malakasari Jakarta, Bank Sampah Malang.

Penghargaan Inisiatif  Pengurangan Sampah diberikan kepada PT. Sinar Sosro (pengolahan ampas teh menjadi kompos dan guna ulang kemasan botol), PT. Aeon Indonesia (pemanfaatan penjualan dana kantong belanja plastik untuk pembangunan fasilitas pengolahan sampah).

Untuk kategori peningkatan kinerja produsen, penghargaan diberikan kepada PT. Tirta Investama (perluasan daur ulang botol plastik menjadi kaos dan sarung tangan), PT. Lion Superindo (menurunkan penggunaan kantong belanja plastik dengan tas guna ulang). (MC Diskominfo Prov Jatim/non-gede/toeb)