Kepulauan Anambas Kini Memiliki Bandara

:


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 28 Februari 2017 | 09:51 WIB - Redaktur: Elvira - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan Bandara Letung di Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau siap dioperasikan sebagai pintu gerbang dan mempermudah akses transportasi di Kepulauan Anambas.

Bandara yang mulai dibangun pada Juli tahun 2014 tersebut, memiliki letak yang cukup strategis, yakni berada di Laut China Selatan berbatasan dengan Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Kamboja.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan, pembukaan dan pengoperasian bandara-bandara baru ini merupakan wujud Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo. Yaitu sebagai bentuk kehadiran negara bagi masyarakat di daerah terluar Indonesia.

"Selain itu, fungsi lain dari dioperasikannya bandara-bandara baru di pulau terluar Indonesia, adalah membuka keterisolasian masyarakat di wilayah kepulauan, menjaga pertahanan dan keamanan NKRI, membuka perekonomian dan fungsi kemanusiaan," jelas Menhub Budi, Senin (27/2).

Sementara itu, Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris mengemukakan, Kepulauan Anambas saat ini masih tertinggal dalam hal infrastruktur dasar. Seperti misalnya air bersih, listrik, komunikasi dan transportasi darat dan antar pulau. Sebagai daerah yang terdiri dari 255 pulau, wilayah daratan di Kepulauan Anambas hanya 1,3 persen dan sisanya adalah lautan. Dengan demikian transportasi laut saat ini menjadi transportasi utama baik di internal kabupaten maupun dengan kabupaten dan provinsi lain.

"Transportasi laut di sini dipengaruhi oleh musim, yaitu musim angin selatan, utara dan timur. Untuk musim angin selatan dan utara, ombak sangat besar dan tinggi sehingga sering mengganggu pelayaran kapal. Hanya musim angin timur pada bulan Februari - Juni yang tenang," ujar Abdul Haris.

Oleh karena itu, dia dan masyarakat setempat sangat antusias menyambut beroperasinya Bandara Letung tersebut. "Kami menginginkan adanya transportasi udara karena tidak akan banyak terpengaruh dari musim angin tersebut. Transportasi udara juga diperlukan untuk mengembangkan pariwisata dan sektor perikanan laut di wilayah ini," katanya.

Sebagai informasi, Bandara Letung sudah diuji coba operasi pada 22 November 2016. Penerbangan perdana dengan menggunakan pesawat Dornier 228 oleh maskapai Susi Air. Tahun ini Susi Air sedang melakukan persiapan penerbangan kembali satu kali per minggu. Selain itu, landasan pacu bandara juga telah berhasil diujicoba untuk operasional pesawat Kingair Beechcraft pada 11 Februari 2017 dan pesawat Cessna Grand Caravan tanggal 17 Februari lalu.

Bandara Letung mempunyai ukuran landas pacu 1200 m x 30 m dan taxiway 125 m x 15 m serta apron 70 m x 125 m.

Menurut Satuan Pelaksanan Bandara Letung Ariadi Widiawan, landasan pacu bisa diperpanjang sampai dengan 1430 m sehingga bisa mengakomodasi operasional pesawat  ATR 72 yang lebih besar.

"Saat ini bandara juga sudah mempunyai gedung terminal, gedung administrasi, klinik kesehatan, ruang operasi, Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Pemadam Kebakaran (PKP-PK), gedung kelistrikan, ground support equipment dan gedung VIP. Untuk keamanan penerbangan, sebagian besar wilayah bandara juga telah dilakukan pemagaran sesuai peraturan yang berlaku," tambah Ariadi.