Ridwan Kamil Jalan Dari Dago Sampai Pendopo Sebagai Peresmian Trotoar

:


Oleh MC Kota Bandung, Jumat, 24 Februari 2017 | 07:39 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 952


Bandung, InfoPublik - Ridwan Kamil mengatakan, dirinya bertekad akan mengembalikan trotoar Kota Bandung seperti dulu saat dirinya mengenyam bangku pendidikan dasar di Sekolah Dasar Banjarsari, Kota Bandung.

Ia pun bercerita bahwa dulu saat dirinya bersekolah suatu ketika uang ongkosnya hilang dan memaksa untuk berjalan kaki dari sekolahnya sampai rumahnya yang bertempat di kawasan Dago Timur.

"Saya ingin berbagi pengalaman sejak kecil yang tinggal di Dago Timur, saya bersekolah dasar di SD Banjarsari dan suatu ketika saya kehilangan uang ongkos dan memaksa saya untuk berjalan menuju rumah. Namun kondisinya saat itu trotoar nyaman untuk digunakan berjalan kaki, maka dari pengalaman tersebur, ketika saya dipercaya menjadi Wali Kota Bandung, berkesempatan mengubah lagi kota tercinta ini supaya layak bagi pejalan kaki," tutur Ridwan Kamil saat acara peresmian trotoar di Jalan Juanda, Kota Bandung, Minggu (19/2).

Pada acara peresmian ini, Emil berserta penyandang disabilitas dan ratusan masyarakat Bandung berbaur berjalan kaki sejauh sekitar 5 kilometer sebagai bentuk ajakan kepada semua masyarakat Kota Bandung bahwa dengan berjalan kaki akan membuat badan sehat.

Jargon yang disampaikan Ridwan Kamil dalam acara tersebut yaitu "Takut Melar? Jalanlah di Trotoar". Ungkapan ini menurutnya sebagai bentuk seruan Wali Kota Bandung dalam mengembalikan budaya jalan kaki.

Menurutnya, dari 19 trotoar yang sudah diperbaiki, jalan Ir H Juanda menjadi salah satu contoh jalan yang panjang dan lebar dimana pendestrian juga ruang ekologinya yang memadai selain itu disediakan jalur khusus disabilitas. Namun tidak hanya ini, Emil memiliki impian akan membuat semua trotoar di Kota Bandung indah dan layak digunakan bagi pejalan kaki.

"Dari 19 paket trotoar yang diperbaiki, kenapa saya memilili jalan Juanda, karena ini paling keren dan paling istimewa. Juga ini menunjukan pedestrian yang lebar dan ruang ekologinya yang memadai. Pemerintah Kota Bandung setiap tahunnya menyucil revitalisasi 15-20 paket pengerjaan. Sehingga lambat laun trotoar di Kota Bandung semuanya menjadi bagus dan nyaman," ujarnya.

Selain itu, Ridwan Kamil mengintruksikan kepada dinas-dinas terkait, dalam membangun sarana dan prasarana publik harus memikirkan penyandang disabilitas, karena hak berjalan kaki dimiliki seluruh masyarakat Kota Bandung.

"Saya sering mengintruksikan kepada seluruh dinas terkait untuk berpikirlah seperti mereka yang menggunakan (disabilitas). Karena hak berjalan kaki ialah hak semua masyarakat Kota Bandung," ucapnya

Ridwan Kamil menambahkan, bahwa trotoar itu tidak hanya diperuntukan bagi pejalan kaki saja, tetapi untuk orang yang ingin beristirahat juga. Maka dari itu, Pemerintah Kota Bandung menyediakan tempat duduk untuk semua masyarakat khususnya lansia yang hendak istirahat saat berjalan kaki.

"Kami sediakan bangku-bangku untuk mereka duduk dan santai. Selain itu, saya pasang lampu ini terinspirasi dari Eropa. Dan juga tanaman indah yang alami. Juga bola untuk melindungi pejalan kaki dari pengguna mobil yang suka naik ke trotoar, selanjutnya papan informasi untuk memberikan petunjuk bagi semua pendatang khususnya turis yang sering datang ke Bandung karena Bandung merupakan kota wisata," tambahnya.

Salah seorang disabilitas Nono memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bandung karena sudah memberikan fasilitas kepada kaum disabilitas. Sehingga membuat mobilitas kaum disabilitas disama ratakan dengan masyarakat lainnya.

"Saya ucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Bandung dan Wali Kota Ridwan Kamil karena sudah memberikan fasilitas jalan yang diperuntukan bagi kami (penyandang disabilitas)," ucapnya.

Ia juga memiliki harapan besar kepada Pemerintah Kota Bandung dengan program-programnya yang lain akan memberikan hak-hak penyandang disabilitas di Kota Bandung.

Kegiatan jalan kaki dari Jalan Juanda sampai Pendopo Kota Bandung sendiri melewati jalan-jalan protokol Kota Bandung seperti Jalan Merdeka, Jalan Braga, Jalan Asia-Afrika dan berakhir di Pendopo Kota Bandung Jalan Dalem Kaum.