Kemenhub Gandeng IALA Tingkatkan Efektivitas Komunikasi VTS

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 20 Februari 2017 | 18:02 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggandeng International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA), menyelenggarakan Workshop on Common Phraseology and Procedures for Vessel Traffic Service (VTS) Communications. 

"Hal tersebut sebagai upaya meningkatkan fungsi operasi dan efektifitas komunikasi Vessel Traffic Systems (VTS) Indonesia, agar keselamatan dan keamanan pelayaran terus meningkat," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut  A. Tonny Budiono, Senin (20/2).

Menurutnya, workshop tersebut akan berlangsung selama lima hari mulai 20 - 24 Februari 2017 di Bali, sebagai tindak lanjut dari IALA VTS Symposium Kuala Lumpur di 2016 lalu. 

Pada IALA VTS Symposium tersebut disimpulkan, bahwa interaksi dan komunikasi bukan merupakan hal yang unik bagi VTS, untuk itu diperlukan ide dan gagasan dari sektor lain, seperti sektor penerbangan untuk dapat menjembatani perkembangan dan peningkatan yang terjadi, serta untuk mengharmonisasikan pedoman komunikasi dan fraseologi. "Untuk itu dibutuhkan prosedur komunikasi VTS yang berdiri sendiri untuk memfasilitasi transfer informasi yang jelas dan pasti," ujar Tonny.

Peserta workshop terdiri dari 48 orang dari anggota IALA, Otoritas VTS, petugas VTS, Profesional dalam bidang maritim seperti pandu, Competent Maritime Authorities, stakeholder VTS, VTS Training Organisation, ahli bahasa dalam sektor transportasi, serta Marine Accident Investigator yang berasal dari berbagai negara meliputi Indonesia, Australia, Jepang, Belanda, Turki, Korea Selatan, India, Irlandia, Malaysia, Singapura, Hongkong, Italia, dan Prancis.

"Saya harap agar semua peserta workshop  yang berasal dari latar belakang dan berbicara dengan Bahasa yang berbeda, dapat menghasilkan rekomendasi kepada IALA untuk penyempurnaan dokumen-dokumen IALA terkait VTS Communication. Selain itu, saya juga berharap, IALA bisa mendapatkan pengakuan lebih dari masyarakat maritim, karena IALA memiliki peran penting dalam mengembangkan rekomendasi teknis IMO," tambah Tonny. 

Sebagai informasi, International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA, sebelumnya dikenal dengan nama International Association of Lighthouse Authorities, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan tahun 1957 untuk mengumpulkan dan menyediakan keahlian serta rekomendasi terkait navigasi pelayaran.

Organisasi yang berbasis di Saint-Germain-en-Laye Prancis ini, mempertemukan perwakilan dari para penyedia jasa alat bantu navigasi pelayanan dari sekitar 80 negara untuk melakukan koorinasi teknis, berbagi informasi, dan bekerja sama untuk mengembangkan alat bantu navigasi di seluruh dunia. Majelis Umum IALA bertemu setiap 4 tahun sekali, dan 24 Anggota Dewannya bertemu setiap dua kali dalam setahun untuk mengawasi program-program yang sedang berlangsung.

IALA memiliki empat komite yang mengatur program-program kerja yang ditetapkan selama periode empat tahun, yaitu ENAV, ARM, ENG dan VTS. ENAV berkonsentrasi pada e-Navigation. ARM (Aids to Navigation Requirements and Management) berkonsentrasi pada isu-isu manajemen yang dialami para anggota. ENG (Engineering and Sustainability) berkonsentransi pada aspek teknik dari semua alat bantu navigasi dan dampaknya pada lingkungan. 

Komite ini juga bertanggung jawab mengawasi kegiatan-kegiatan IALA yang berhubungan dengan pelestarian mercusuar dan peralatan bersejarah. Sementara  VTS berkonsentrasi pada semua masalah terkait dengan VTS.

VTS adalah sistem monitoring lalu lintas pelayaran yang diterapkan oleh pelabuhan, atau suatu manajemen armada perkapalan. Prinsip yang digunakan sama seperti sistem yang dipakai oleh ATC (Air Traffic Control) pada dunia penerbangan. Biasanya secara sederhana sistem VTS menggunakan radar, closed circuit television (CCTV), frekuensi radio VHF, dan automatic indentification system (AIS) untuk mengetahui/mengikuti pergerakan kapal dan memberikan informasi navigasi/cuaca di dalam suatu daerah pelayaran tertentu dan terbatas.

Hingga saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sendiri telah memiliki 21 stasiun VTS yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu di daerah Belawan, Batam, Teluk Bayur, Palembang, Jakarta, Merak, Panjang, Semarang, Surabaya, Benoa, Lembar, Pontianak, Banjarmasin, Batu Licin, Samarinda, Balikpapan, Makassar, Bitung, Sorong, Dumai dan Bintuni.